Keju dari Bakteri Ketiak Selebritas di Ekshibisi Kuliner London

Seorang anggota dewan juri mencium bau keju dalam sebuah kompetisi keju di Burgdorf, Swiss, 14 Maret 2019. (Foto: ilustrasi/Reuters)

 

Keju-keju yang dibuat dari bakteri yang diambil dari telinga, jari kaki, dan ketiak selebritas, toilet keramik yang dibuat dari kotoran sapi, botol minum yang bisa dimakan dan “tanaman yang bisa bicara.” Itu adalah deretan makanan tak lazim yang dipamerkan dalam sebuah ekshibisi di museum seni dan desain di London.

Tapi makanan-makanan tersebut adalah bagian eksperimen produk pertanian dan gastronomi yang menyoroti siklus makanan kita, dari ladang menjadi sajian di piring dan tentang keberlanjutan. Hal itu menjadi tema ekshibisi baru di Museum V&A di London yang lebih dikenal dengan koleksi pahatan-pahatan, tekstil dan foto-foto.

“Yang banyak orang tidak pertimbangkan adalah hubungan Anda dengan makanan lebih dari saat memakan apa yang ada di piring Anda,” kata May Rosenthal Sloan, salah satu curator ekshibisi “FOOD: Bigger than the Plate”, kepada Reuters.

“Setiap makanan yang Anda konsumsi, setiap perilaku memakan menghubungkan Anda dengan alam, dengan budaya, dengan ekonomi dan politik, dengan tubuh Anda sendiri,” papar Sloan.

“Yang kami coba lakukan adalah membuat orang melihat dengan cara yang diperluas dan berpikir tentang bagaimana pilihan-pilihan yang kita buat bisa bersama-sama mempengaruhi masa depan kita.”

Dalam ekshibisi dipamerkan berbagai jenis keju. Mulai dari mozzarella, comte, Cheshire dan stilton. Keju-keju itu, yang disebut “potret mikroba”, dibuat dari bakteria yang diambil dari penyanyi rap Profesor Green; Chef Heston Blumenthal; penyanyi Suggs, musisi dan pembuat keju Alex James, serta penulis kuliner Ruby Tandoh.

“Ada banyak kesamaan antara bakteria pada ketiak kita dan apa yang terkandung dalam keju-keju tersebut,” kata biodesainer, Helene Steiner.

“Bila Anda berpikir tentang keju-keju buatan tangan, makanan buatan tangan, Anda memasukkan tangan Anda di situ. Dan bakteri sebenarnya membantu menciptakan makanan Anda. Jadi, saya pikir bukan factor menjijikan. Lebih kepada melihat perbedaan dan keindahan pada makanan dan bagaimana bakteri membantu kita memproduksi makanan,” ujar Steiner.

Steiner juga berada di balik “Proyek Florence” atau apa yang dia sebut “tanaman berbicara.” Proyek itu hasil dari riset tanaman selama empat tahun menggunakan sinyal-sinyal elektrik dan kimia.

Bertujuan “memberikan suara kepada alam”, proyek tersebut terdiri dari tanaman stroberi dalam mangkuk gelas, yang terhubung dengan sebuah computer. Dengan menggunakan computer tersebut, para pengunjung bisa mengetik pertanyaan dan mendapatkan jawaban yang dicetak.

Membuat kompos, Bertani, berdagang dan makan adalah tema-tema yang dieksplorasi dalam ekshibisi itu. Makanan lain yang dipamerkan adalah desain-desain sosis dan pertanian jamur urban. [ft]

Sumber : VOA Indonesia


Hot this week

Mangku Pastika : Hindari Umat Hindu Pindah ke Agama Lain, Jangan bikin Ritual yang Ribet

  Balinetizen.com, Denpasar Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti...

Serial WeTV Original-TITISAN Tayang 19 November 2020, Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix Serentak di 7 Negara

Balinetizen.com, Jakarta-   Platform berbasis aplikasi dan website milik raksasa teknologi...

GP. Ansor : Umat Hindu Tidak Pernah Mempersulit Kegiatan Muslim Bali

  Balinetizen.com, Buleleng - Kejadian penolakan warga Dusun Magir Lor Desa...

Perbekel dan Lurah Diminta Memasang Papan Pengumuman Warga Penerima Bantuan

Balinetizen.com, Jembrana-   Keran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19, baik dari...

Amplop Berisi Peluru Untuk Paus Fransiskus Disita Polisi

    Balinetizen.com, Roma- Sebuah amplop berisi tiga butir peluru pistol yang...

Kasus LANDAK JAWA yang Lagi Viral, “No Viral, No Justice”

Balinetizen.com, Denpasar Di Bali, pemelihara LANDAK Sukena mengalami proses hukum...

Bupati Tabanan Terima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BPK RI

  Balinetizen.com, Tabanan  Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya,...

Walikota Jaya Negara Pimpin Rakor Keamanan dan Kenyamanan Kota Denpasar 

    Tekankan Pentingnya Sinergitas Semua Unsur Untuk Ciptakan Rasa Aman...

Bupati Giri Prasta Terima Audiensi Organisasi Masyarakat Islam di Provinsi Bali

Bupati Nyoman Giri Prasta menerima audiensi dari beberapa Organisasi...

Pemkab Jembrana Gelar pameran UMKM di Pasar Umum Negara

  Balinetizen.com, Jembrana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana menggelar pameran produk...

Pemkab Jembrana Gelar Kick Off Integrasi Layanan Kesehatan Primer

  Balinetizen.com, Jembrana Guna mewujudkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara...

Kolaborasi Desa Selemadeg dan Akademisi Udayana, Membangun Lingkungan Bersih dengan TOGA dan Daur Ulang Plastik

  Balinetizen.com, Tabanan Desa Selemadeg, yang dikenal dengan tanahnya yang subur,...
spot_img

Related Articles

Popular Categories