Keterangan foto: Selasa (16/7), program ungggulan dipresentasikan oleh bupati klungkung I Nyoman Suwirta dan diuji dihadapan 8 orang panelis untuk bisa lolos ke 45 besar/MB
Klungkung, (Metrobali.com) –
Program inovatif Pemerintah Kabupaten Klungkung kembali masuk dalam “99 Top Inovasi Pelayanan Publik ” Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi. Setelah program TOSS dan BIMA JUARA pada tahun 2018, kini program Kring Sehat (KRIS) 118 lolos 99 besar Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019.
Maka pada hari Selasa (16/7), program yang telah berjalan sejak 5 april 2016 ini dipresentasikan oleh bupati klungkung I Nyoman Suwirta dan diuji dihadapan 8 orang panelis untuk bisa lolos ke 45 besar.
Para panelis yang berasal dari akademisi, profesional dan praktisi diantaranya Siti Zuhro (Peneliti LIPI), J.B. Kristiadi (Ketua Tim Reformasi Birokrasi Nasional), Tulus Abadi (Ketua Pengurus Harian YLKI), Dadan Suparjo Suharmawija (Komisioner Ombudsman RI), Nurjaman Mochtar (Jurnalis), Suryo pratomo (Jurnalis), Wawan Sobari (Dosen Fisip Unibraw)serta Imam prasodjo (dosen fisip UI).
Bertempat di Ruang Rapat Sriwijaya I, Kementrian PANRB, jalan Jendral Sudirman Jakarta, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Kepala Dinas dr. Adi Swapatni dan Kabid Pelayanan Kesehatan dr. I Komang Gede Sentanu Wibawa memaparkan KringSehat atau KRIS selama 10 menit. Dimulai dari latar belakang dicetuskannya program KRIS hingga pengembangan program kedepan dengan pembentukan ambulan laut yang akan segera direalisasikan.
Menurut Bupati Suwirta, program KRIS telah melayani seluruh kecamatan melalui Puskesmas yang ada di Kabupaten Klungkung dengan metode telepon atau `call center` (118/0366 118). Ini merupakan program pelayanan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, sebagai bagian dari aksi Gema Santi Pemkab Klungkung. Dengan KRIS ini pemberian pertolongan pada keadaan darurat bisa lebih cepat dilakukan.
Pada sesi ke II yakni sesi tanya jawab yang berlangsung selama 20 menit, salah seorang panelis, Suryo Pratomo mempertanyakan kecepatan kedatangan tim medis jika terjadi keadaan darurat. Menanggapi pertanyaan tersebut Bupati Suwirta meyakinkan bahwa dengan call center 118 layanan kesehatan darurat akan cepat sampai. Mengingat layanan ini sudah mencakup diseluruh kecamatan dengan memanfaatkan puskesmas terdekat dari lokasi kejadian.
Sementara itu panelis lainnya, J.B. Kristiadi memberi masukan supaya pemanggilan layanan darurat bisa dilakukan melalui aplikasi smartphone. Yaitu dengan mengintegrasikan seluruh aplikasi yang dimiliki Pemkab Klungkung menjadi satu dan menambahkan sebuah tombol darurat/ panic button didalamnya. Dengan panic button tersebut otomatis memberikan layanan darurat seperti kepolisian, ambulan, damkar dan layanan darurat lainnya.
Menanggapi saran tersebut, Bupati Suwirta mengaku akan terus mengembangkan program KRIS sehingga bisa benar benar memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan darurat.
Setelah melakukan pemaparan dan pengujian program oleh panelis, Bupati Suwirta selajutnya melakukan penandatangan sebuah spanduk yang berisi 99 program inovativ yang telah lolos TOP99. Program KRIS berhasil lolos Top 99 setelah sebelumnya bersaing dengan ribuan program lainnya dari seluruh Indonesia.