Balinetizen.com, Timika-
Markas Komando Batalion Infanteri 754 Raider Eme Neme Kangasi, di Jalan Mayon, Kampung Jayanti, Distrik Kuala Kencana dijaga ketat aparat TNI sejak kedatangan jenazah Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI IGP Dani Nugraha Karya yang dievakuasi dari Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Senin.
Belasan awak media yang hendak meliput upacara penghormatan jenazah almarhum Brigjen IGP Dani Nugraha Karya berjam-jam menunggu di luar Markas Yonif 754/ENK lantaran tidak diberikan akses untuk masuk.
“Perintah pimpinan, wartawan tidak diperbolehkan masuk untuk meliput,” demikian penyampaian seorang prajurit yang bertugas menjaga Pos Masuk Mako Yonif 754/ENK.
Hal itu membuat kecewa para jurnalis di Timika.
“Waduh, kami datang dengan maksud baik untuk meliput, kok tidak diberikan akses. Kami ini wartawan NKRI, mengapa untuk meliput kejadian-kejadian seperti ini sepertinya begitu dipersulit,” kata Mustofa Abdullah selaku Redaktur Media Fajar Papua.com.
Jenazah Kabinda Papua Brigjen IGP Dani Nugraha Karya yang tewas tertembak oleh gerombolan bersenjata di Kampung Dambet, Beoga, Puncak pada Minggu (25/4) dievakuasi ke Timika pada Senin pagi sekitar pukul 08.30 WIT menggunakan helikopter Caracal TNI AU.
Jenazah Brigjen IGP Dani Nugraha Karya langsung diturunkan di helipad Mako Yonif 754/ENK.
Istri dan keluarga terdekat almarhum dilaporkan sudah tiba di Timika dengan penerbangan Batik Air dari Makassar.
Sebelum diberangkatkan ke Jakarta dengan penerbangan Batik Air dari Timika Senin siang, akan digelar upacara penghormatan dipimpin langsung oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo.