Membangun Bali dan Pariwisata untuk Bali, Ini Langkah Dr. Wayan Adnyana Wujudkan Bali Dwipa Jaya

Foto:  Calon anggota DPD RI Dapil Bali nomor urut 37, Dr. Ir. I Wayan Adnyana, S.H.,M.Kn.,yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Usadha Teknik Bali (kiri) saat bersama keluarga.

Balinetizen, Denpasar

Tokoh masyarakat Bali Dr. Ir. I Wayan Adnyana, S.H.,M.Kn.,yang juga calon anggota DPD RI Dapil Bali nomor urut 37 terus bergerak simakrama menyerap aspirasi seluruh masyarakat Bali.

“Formula 37” yang ia usung dalam perjuangan mewujudkan visi Bali Dwi Jaya (Bali yang jaya) juga mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai komponen masyarakat Bali.

Dua bagian penting dari misi perjuangannya dalam “formula 37” ini adalah bagaimana membangun Bali bukan membangun di Bali dan pariwisata untuk Bali bukan Bali untuk pariwisata.

“Membangun Bali dan pariwisata untuk Bali adalah bagian perjuangan saya yang saya gaungkan di pusat nanti sebagai Anggota DPD RI asal Bali untuk mewujudkan visi Bali Dwipa Jaya,”kata Adnyana ditemui di Denpasar, Kamis (28/3/2019).

Dengan dua konsep ini yakni membangun Bali dan pariwisata untuk Bali, kata Ketua Yayasan Pendidikan Usadha Teknik Bali ini, yang menjadi sangat krusial adalah menyiapkan SDM dan meningkatkan SDM masyarakat Bali. Jangan sampai masyarakat Bali jadi penonton di tanah kelahirannya sendiri.

“Kita tidak ingin kalah saing dengan SDM dari luar. Itu saya lakukan dengan mendirikan ATRO Bali dan Bali Dwipa University,” tegas pendiri Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Bali (ATRO Bali)dan Bali Dwipa University ini.

Menurutnya membangun di Bali artinya pembangunan dan investasi di Bali tidak berdampak signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali. Hasilnya pun lebih banyak dibawa lari ke luar Bali dan sedikit dinikmati oleh orang Bali.

Kalau membangun Bali untuk kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat Bali. Pembangunan dan investasi pariwisata yang ada lebih banyak dinikmati masyarakat lokal.

Namun sekarang yang terjadi adalah orang membangun di Bali banyak merusak lingkungan dan tidak peduli pada masyarakat lokal Bali. Ketika membangun usaha, kata Adnyana, mereka membawa orang luar untuk bekerja di Bali dan tenaga kerja lokal tersisih.

“Konsepnya sekarang lebih banyak membangun di Bali. Bukan membangun Bali,” tegas lulusan Doktor Ilmu Hukum Universitas Brawijaya Malang ini.

Begitu juga dalam hal konsep pembangunan pariwisata. Yang terjadi adalah Bali untuk pariwisata bukan pariwisata untuk Bali.

Menurutnya pariwisata untuk Bali artinya pembangunan dan investasi di pariwisata di Bali haruslah berdampak signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Bali.

Bukan malah sebaliknya hasil gemerincing dolar pariwisata Bali lebih banyak dibawa lari ke luar Bali dan sedikit dinikmati oleh orang Bali.

Pembangunan dan investasi pariwisata yang ada harusnya lebih banyak dinikmati masyarakat lokal. Jadi konsep harusnya pariwisata untuk Bali dan membangun Bali untuk kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat Bali.

“Bukan sebaliknya, Bali untuk pariwisata dan membangun di Bali,” tegas Adnyana yang juga mantan Koordinator Daerah Bali DPP Partai Hanura itu.

Formula 37 untuk Membangun Bali dan Pariwisata untuk Bali

Dampaknya dalam jangka panjang jika konsepnya hanya Bali dieksploitasi untuk pariwisata dan membangun di Bali bukan ikut membangun Bali adalah Bali hanya dieksploitasi untuk kepentingan investor dan segelintir orang yang mengeruk untung di Bali. Begitu Bali rusak dan tidak menarik lagi bagi pariwisata maka Bali akan ditinggal begitu saja.

“Habis manis sepah dibuang. Begitu Bali rusak akan ditinggal. Orang Bali juga bisa tersisih di tanah kelahirannya sendiri seperti orang Betawi dan juga yang terjadi di Hawai,” kata Adnyana yang juga pernah aktif di sejumlah organisasi seperti Pemuda Hindu Indonesia (PHI) dan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) itu

Untuk itulah lulusan tokoh yang lahir di daerah transmigrasi di Lampung ini tergerak untuk ikut ngayah memperjuangkan Bali di tingkat pusat dengan maju sebagai caleg DPR RI dapil Bali nomor urut 37.  Adnyana memegang tiga komitmen dan upaya 3M yakni mengkoordinasikan, memperjuangkan dan mewujudkan kepentingan Bali. Lalu dengan tujuh perjuangan utama. Ini yang ia sebut sebagai “formula 37”.

Tujuh perjuangan itu itu yakni pertama penguatan peran desa adat dalam pelestarian seni, budaya dan adat Bali. Kedua, perlindungan sumber daya alam dan situs sejarah Bali.

Ketiga pelestarian subak dan pertanian sebagai penunjang utama pariwisata Bali. Keempat, pengelolaan pariwisata untuk masyarakat Bali (pariwisata untuk Bali).

Kelima, pembangunan Bali untuk Bali Shanti lan Jagadhita (membangun Bali). Keenam, kemandirian dalam pengelolaan Bali melalui UU Provinsi Bali. Terakhir, peningkatan perimbangan keuangan Pemerintah Bali – Pemerintah Pusat.

Pria yang juga aktif di JCI (Junior Chamber Indonesia) itu mengajak semua pihak bersatu untuk bisa membangun Bali. Khususnya sembilan wakil rakyat Bali di DPR RI dan empat di DPD RI harus bersinergi, menyatukan visi misi dan nafas perjuangan menyuarakan kepentingan Bali di pusat.

“Saya maju ke DPD karena memimpikan jadi volunteer untuk bisa mengkoordinasikan semua. Sekarang wakil rakyat kita di pusat seperti berjalan sendiri-sendiri, tidak ada yang mau merangkul,” tandas Sekretaris Umum Pengurus Pusat Pasemetonan Pratisentana Sira Arya Kubontubuh-Kuthawaringin (PPSAKK) ini. (wid)

Editor : Sutiawan


Hot this week

Mangku Pastika : Hindari Umat Hindu Pindah ke Agama Lain, Jangan bikin Ritual yang Ribet

  Balinetizen.com, Denpasar Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti...

Serial WeTV Original-TITISAN Tayang 19 November 2020, Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix Serentak di 7 Negara

Balinetizen.com, Jakarta-   Platform berbasis aplikasi dan website milik raksasa teknologi...

GP. Ansor : Umat Hindu Tidak Pernah Mempersulit Kegiatan Muslim Bali

  Balinetizen.com, Buleleng - Kejadian penolakan warga Dusun Magir Lor Desa...

Perbekel dan Lurah Diminta Memasang Papan Pengumuman Warga Penerima Bantuan

Balinetizen.com, Jembrana-   Keran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19, baik dari...

Amplop Berisi Peluru Untuk Paus Fransiskus Disita Polisi

    Balinetizen.com, Roma- Sebuah amplop berisi tiga butir peluru pistol yang...

Kasus LANDAK JAWA yang Lagi Viral, “No Viral, No Justice”

Balinetizen.com, Denpasar Di Bali, pemelihara LANDAK Sukena mengalami proses hukum...

Bupati Tabanan Terima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BPK RI

  Balinetizen.com, Tabanan  Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya,...

Walikota Jaya Negara Pimpin Rakor Keamanan dan Kenyamanan Kota Denpasar 

    Tekankan Pentingnya Sinergitas Semua Unsur Untuk Ciptakan Rasa Aman...

Bupati Giri Prasta Terima Audiensi Organisasi Masyarakat Islam di Provinsi Bali

Bupati Nyoman Giri Prasta menerima audiensi dari beberapa Organisasi...

Pemkab Jembrana Gelar pameran UMKM di Pasar Umum Negara

  Balinetizen.com, Jembrana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana menggelar pameran produk...

Pemkab Jembrana Gelar Kick Off Integrasi Layanan Kesehatan Primer

  Balinetizen.com, Jembrana Guna mewujudkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara...

Kolaborasi Desa Selemadeg dan Akademisi Udayana, Membangun Lingkungan Bersih dengan TOGA dan Daur Ulang Plastik

  Balinetizen.com, Tabanan Desa Selemadeg, yang dikenal dengan tanahnya yang subur,...
spot_img

Related Articles

Popular Categories