Minta Kepastian Hunian, Pengungsi Bertahan di Trotoar Kebun Sirih

Sejumlah pencari suaka asal Afghanistan menempati trotoar di depan Menara Ravindo tempat perwakilan UNHCR berkantor di Jalan Kebun Sirih, Jakarta, 5 Juli 2019. (Foto: Ahadian Utama/VOA)

Puluhan pengungsi dan pencari suaka dari berbagai negara yang dilanda konflik masih bertahan di trotoar Jalan Kebun Sirih bersama keluarganya untuk meminta kejelasan dari Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) mengenai bantuan hunian sementara.

Hingga Selasa (9/7), sudah lebih dari seminggu, para pengungsi dari negara-negara seperti Afghanistan dan Somalia, menginap di trotoar dan ruang terbuka sekitar Menara Ravindo, tempat UNHCR berkantor. Sebelumnya, mereka menetap di lahan seberang Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) di Kalideres.

Pada Senin (8/7) pagi, sekitar pukul 9.30 WIB, dua petugas UNHCR yang mengenakan rompi biru berlogo komisi PBB itu sempat mendatangi dan berdialog dengan para pengungsi.

Menurut Ahmad, salah satu pengungsi asal Afghanistan yang ikut berbicara dengan petugas UNHCR, komisi PBB itu meminta para pengungsi untuk kembali ke Kalideres. Namun, para pengungsi menolak karena tak punya pilihan lain setelah lebih dari satu tahun tinggal di sekitar Rudenim tanpa kejelasan, ujar pemuda berusia 21 tahun itu kepada VOA, Senin (8/7).

Sebagian pencari suaka di trotoar Masjid Ar-Rayyan di Jalan Kebun Sirih, Jakarta, 5 Juli 2019. (Foto: Ahadian Utama/VOA)
Sebagian pencari suaka di trotoar Masjid Ar-Rayyan di Jalan Kebun Sirih, Jakarta, 5 Juli 2019. (Foto: Ahadian Utama/VOA) 

Nasib mereka makin tak pasti setelah terusir dari lahan tempat mereka selama ini menginap di sekitar Rudenim, tutur Ahmad yang datang ke Indonesia seorang diri lima tahun lalu.

“Mereka bilang kami harus pergi ke tempat asal kami datang, seperti Kalideres atau Bogor,” ujar pria yang fasih berbicara dalam bahasa Indonesia. “Tapi kami tidak ada tempat. Tenda punya kami sudah dirusak, dibakar oleh RT. Kami mau kemana?,” ujar Ahmad.

“Setiap kali kami datang ke sini (UNHCR), mereka bilang akan ‘kami akan bantu.’ Tapi nggak tahu ini, nggak bantu kami,” tambahnya.

Dari pantauan VOA, para pengungsi bersama anak-anaknya –termasuk beberapa bayi yang berusia beberapa bulan – tidur di trotoar beralaskan tikar, plastik atau sisa karton seadanya.

Beberapa pagar berduri yang diletakkan di kedua sisi pintu masuk dan keluar gedung berubah menjadi jemuran pakaian para pengungsi. Mereka juga menggunakan payung atau membuat tenda seadanya dari sisa plastik untuk melindungi dari terik matahari.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka mengandalkan bantuan donatur, termasuk pemberian beberapa penjual makanan dan minuman yang berada di sekitar trotoar.

Anak-anak para pencari suaka berunjuk rasa meminta perhatian UNHCR yang berkantor di Menara Ravindo, Jalan Kebun Sirih, Jakarta, 5 Juli 2019. (Foto: Ahadian Utama/VOA)
Anak-anak para pencari suaka berunjuk rasa meminta perhatian UNHCR yang berkantor di Menara Ravindo, Jalan Kebun Sirih, Jakarta, 5 Juli 2019. (Foto: Ahadian Utama/VOA) 

Sama halnya dengan Ahmad, Hadroh — perempuan asal Somalia berusia 30 tahun –juga bersikukuh tak mau kembali ke Kalideres sampai diberikan hunian permanen.

“Tidak ada (bantuan). Hanya dari donatur-donatur,” kata Hadroh, yang berbicara melalui penerjemah.

“Berharap dapat tempat tinggal, kontrakan. Di sana (Kalideres) bukan tempat tinggal. Hanya di jalan saja,” ujar ibu yang mengungsi ke Indonesia bersama tiga anak dan suaminya.

Selain itu, dia juga berharap bisa mendapatkan bantuan makanan dan sekolah untuk ketiga anaknya yang berusia 6, 7 dan 10 tahun.

Kepala Perwakilan UNHCR di Indonesia, Thomas Vargas, dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Selasa (9/7) mengatakan UNHCR bekerja sama dengan International Organization for Migration (IOM) telah memfasilitasi penempatan mereka di penyewaan rumah-rumah warga.

Selain itu Pemerintah Provinsi DKI juga tengah merencanakan proses pemindahan pengungsi dari depan UNHCR ke tempat penampungan sementara di Kalideres sesuai azas kemanusiaan, tambah Vargas. [ft/au] (VOA Indonesia)


Hot this week

Mangku Pastika : Hindari Umat Hindu Pindah ke Agama Lain, Jangan bikin Ritual yang Ribet

  Balinetizen.com, Denpasar Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti...

Serial WeTV Original-TITISAN Tayang 19 November 2020, Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix Serentak di 7 Negara

Balinetizen.com, Jakarta-   Platform berbasis aplikasi dan website milik raksasa teknologi...

GP. Ansor : Umat Hindu Tidak Pernah Mempersulit Kegiatan Muslim Bali

  Balinetizen.com, Buleleng - Kejadian penolakan warga Dusun Magir Lor Desa...

Perbekel dan Lurah Diminta Memasang Papan Pengumuman Warga Penerima Bantuan

Balinetizen.com, Jembrana-   Keran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19, baik dari...

Amplop Berisi Peluru Untuk Paus Fransiskus Disita Polisi

    Balinetizen.com, Roma- Sebuah amplop berisi tiga butir peluru pistol yang...

Bareskrim Polri Ungkap Grub Facebook Penyebar Pornografi Anak, Enam Tersangka Ditangkap

  Balinetizen.com, Jakarta  Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri bersama Direktorat...

Rapat Dengan BAM DPR RI, Ngurah Arya Perjuangkan Fasilitas Sekolah di Buleleng

  Balinetizen.com, Buleleng Ketua DPRD Buleleng Ketut Ngurah Arya, A.Md.Kom menghadiri...

Ketua LSM Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia Gelar Kegiatan Bakti Sosial di Desa Simodong

  Balinetizen.com, Batu Bara Dalam semangat kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama,...

Pemprov Bali Minta ASN Jadi Contoh dalam Pengelolaan Sampah Plastik Sekali Pakai

  Inspektorat Kawal Pelaksanaan Pergub melalui Fungsi Pembinaan dan Pengawasan Balinetizen.com,...

Ayu Wardhany Sutjidra : “Eling Raga”, Dorong Literasi Keuangan UMKM di Era Digital

  Balinetizen.com, Buleleng Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Buleleng,...

Terseret Arus di Air Terjun Nungnung, Pemuda Denpasar Dilaporkan Hilang

    Balinetizen.com, Badung Niat awal hanya ingin mengambil drone yang jatuh,...

Diduga Sopir Mengantuk, Truk Senggol Pantat Box dan Tabrak Kios Burung

  Balinetizen.com, Jembrana Kecelakaan lalulintas terjadi di jalan utama Denpasar-Gilimanuk...

Bupati Ngantor di Desa “Bungan Desa” di Desa Apuan : Sanjaya Apresiasi Inovasi Pertanian Lokal Desa Apuan

Balinetizen.com, Tabanan  Komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk mewujudkan pembangunan Tabanan...
spot_img

Related Articles

Popular Categories