Keterangan Foto : Ketua Tim Penggerak PKK saat menjadi narasumber dalam acara Pelatihan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Umat Beragama di Kota Denpasar, Tahun 2019 di Gedung Wanita Shanti Graha, Senin (13/5)
Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Denpasar, menggelar acara Pelatihan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Umat Beragama di Kota Denpasar, Tahun 2019 di Gedung Wanita Shanti Graha, Senin (13/5). Dalam kesempatan tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, Ny. Selly Dharmawijaya Mantra hadir sebagai narasumber yang membawakan materi terkait dengan peran perempuan dalam menciptakan kerukunan umat beragama di Kota Denpasar. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan TP PKK Kecamatan, Desa dan Kelurahan se-Kota Denpasar dan perwakilan Unsur Majelis Ulama Kota Denpasar.
Dalam pemaparannya Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Selly Dharmawijaya Mantra mengatakan bahwa kerukanan umat beragama adalah hal yang utama. “Lingkungan yang harmonis akan tercipta salah satunya jika perempuan mampu mengambil peran yang positif,” ungkapnya.
Konsep rukun menyame braya saling asah asih asuh ini menjadi konsep yang telah diterapkan sehingga tercipta harmonisasi lingkungan masyarakat. “Semua ini bermuara pada kebahagiaan masyarakat, jadi masyarakat Kota Denpasar harus terus berbahagia,” ungkap Ny. Selly.
Lebih lanjut menurutnya, perempuan mampu memberikan pengaruh kepada negaranya baik berada didepan kendali (sebagai pimpinan) maupun ketika berada di balik kendali orang lain. “Perempuan harus bisa memberikan kontribusi positif dalam kehidupan dari lingkungan terkecilnya”, ungkapnya. Isu keberagaman sangat dekat dengan perempuan sehingga mudah menumbuhkan sikap toleran.
Harapannya peserta yang hadir mampu menjadi corong terjalinnya komunikasi yang harmonis dan toleran antar umat beragam. “Beragam program inovasi keterlibatan perempuan sudah hadir di Kota Denpasar mari dukung bersama, dan mari ciptakan lingkungan yang harmonis di Kota Denpasar,” tambahnya.
Salah satu peserta, Ibu Takwalin mengatakan kegiatan ini sangat baik karena mampu memberikan ruang kepada perempuan-perempuan dari semua unsur agama berkumpul dan berdiskusi. “Selama ini juga sudah ada kegiatan-kegiatan pemerdayaan perempuan yang sangat kami rasakan,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Panitia, yang juga merupakan Wakil Ketua FKUB Kota Denpasar Putu Astawa mengatakan bahwa penyelenggaraan acara diharapkan mampu meminimalkan kejadian yang berpotensi menimbulkan konflik dan masalah di masyarakat antar umat beragama. “Saya yakin di Denpasar sudah sangat rukun antar umat beragama tapi mari terus kita kuatkan agar bisa semakin baik, khususnya di kalangan generasi muda maka ibu-ibu mampu menjembatani,” ungkapnya.
(Dev/Humasdps)