Balinetizen.com, Denpasar
Gerobak’Ku memulai tahun 2025 dengan langkah strategis melalui peluncuran sub-brand inovatif bernama Ramen Mura. Setelah debut perdana pada November 2024 di Jakarta dan Yogyakarta, hari ini, outlet kedua Ramen Mura Bali resmi dibuka di kawasan Tukad Barito, Denpasar. Ini menjadi bagian dari ekspansi nasional menuju visi besar “National Branding and Beyond” yang diusung Gerobak’Ku.
Outlet pertama Ramen Mura Bali sebelumnya telah diresmikan pada 20 Maret 2025. Dengan semangat baru dan konsep yang segar, Ramen Mura hadir menyasar pasar kuliner dengan harga terjangkau namun tetap menawarkan kualitas dan pengalaman otentik.
“Kami melihat merek Ramen Mura sebagai salah satu pilar utama dari Gerobak’Ku Indonesia yang akan terus kami kembangkan secara konsisten serta memberikan experience terbaik bagi pelanggan,” ujar Neil Sisgoi, perwakilan dan pengawas dari PT Sembilan Cipta Indonesia, pemilik master brand Ramen Mura Indonesia.
Sebagai bisnis waralaba, Ramen Mura telah menggandeng banyak mitra di berbagai wilayah. Salah satunya adalah Willy Kuandi, mitra waralaba yang menyebut bahwa Ramen Mura sangat cocok untuk pemula maupun pengusaha franchise karena mengusung konsep kreatif dengan nilai-nilai yang menyeluruh bagi pelanggan.
“Ramen Mura adalah pilihan waralaba yang sangat cocok bagi pemula dan pemitra usaha waralaba di Indonesia dimana merek ini memiliki konsep dengan gaya yang kreatif dan memberikan nilai-nilai yang komprehensif kepada para pelanggan,” ungkapnya.
“Peresmian hari ini menjadi langkah awal Ramen Mura untuk bersinergi dengan visi Gerobak’Ku dan NinePav Group. Outlet berikutnya akan hadir di Yogyakarta dengan kategori resto. Selain itu, Ramen Mura juga memiliki rencana ekspansi ke Makassar dan Surabaya,” ungkap Ayu Febri Anggita Founder NinePav Group Singapore, selaku pemilik brand Gerobak’Ku dan Ramen Mura, saat peresmian di Denpasar, Jumat 9 Mei 2025.
Ayu kemudian menceritakan perjalanan awal Gerobak’Ku yang dimulai satu minggu setelah pandemi COVID-19 sebagai penyedia frozen food Korea. Seiring waktu, brand ini berkembang menjadi kafe dan restoran dengan tujuh outlet, termasuk tiga yang pernah hadir di Bali—di kawasan Veteran, Genteng Biru, dan Park 23.
Inovasi terus dilakukan. Produk-produk yang tidak relevan lagi digantikan dengan konsep baru bernama Ramen Mura. Dalam waktu 9 bulan sejak diluncurkan, Ramen Mura telah memiliki sekitar 18 outlet di seluruh Indonesia.
Dengan harga jual mulai dari Rp10.000, Ramen Mura menawarkan menu ramen berkualitas dengan cita rasa khas Jepang yang dikemas dalam suasana mural Jepang modern yang unik. Hal ini menjadikannya sebagai pesaing kuat di segmen ramen terjangkau.
“Harga kami kompetitif. Dengan 10 ribuan, pelanggan sudah bisa menikmati ramen berkualitas, bukan yang kaleng-kaleng,” tegas Ayu.
Untuk memeriahkan pembukaan outlet di Bali, Ramen Mura memberikan promo spesial berupa gratis ramen untuk 100 pelanggan pertama selama 5 hari sesuai syarat dan ketentuan.
Sebagai bagian dari brand Gerobak’Ku, Ramen Mura dikembangkan oleh Nine Art, holding company berbasis di Singapura yang memegang hak cipta dan edar. Operasional di Indonesia dijalankan oleh PT Sembilan Cipta Indonesia di bawah pengawasan langsung dari NinePav Group Singapura.
Ramen Mura kini menjadi bagian dari lini produk inovatif Gerobak’Ku, yang sebelumnya telah dikenal melalui bisnis kuliner Asian-Fusion, Cafe & Resto, hingga Frozen Food.(rls)
