Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bali lokal Buleleng melakukan sidak obat dan makanan di Kabupaten Jembrana, Kamis (9/5) pagi.
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bali lokal Buleleng melakukan sidak obat dan makanan di Kabupaten Jembrana, Kamis (9/5) pagi. Hasilnya, sebanyak 28 kilogram boraks berhasil diamankan.
Boraks merk Bleng Kristal dengan berat masing-masing 1 Kg ditemukan petugas di tiga pedagang dari 10 pedagang yang disasar di Pasar Umum Negara.
Sidak BBPOM bersama Dinas Koperindag dan Dinas Kesehatan Jembrana dimulai dari pukul 10.00 Wita hingga sekitar pukul 12.30 Wita. Sementara uji laboratorium (lab) dilakukan dengan meminjam ruangan tamu di Kantor Terminal Umum Negara.
“Ada 28 bungkus boraks bleng kristal yang kami bawa. Merk ini sudah dilarang dan ijin edarnya sudah ditarik BBPOM” ujar Melissa, petugas BBPOM Loka Buleleng ditemui di Kantor Terminal Umum Negara.
Melissa menjelaskan di Jembrana dulu sempat diramaikan adanya boraks cap Jago. Namun dengan kesigapan petugas dan dinas terkait yang kerap menggelar sidak lambat laun akhirnya Jembrana terbebas dari boraks tersebut (cap Jago).
Selain mengamankan boraks merk bleng kristal lanjutnya, pihaknya juga melakukan uji lab terhadap 23 sampel makanan dan minuman (mamin) yang dijual di Pasar Umum Negara. Mamin tersebut diantaranya berbagai jenis jajanan Bali (kue yang biasa digunakan untuk upacara), kue basah, cendol dawer, cendol cincao, tahu, ikan asin dan krupuk beleng.
“Dari 23 sampel yang kami uji lab, hanya krupuk beleng yang positif mengandung boraks” ujar Melissa, Kamis (9/5).
Adanya temuan tersebut dinas terkait di Jembrana diharapkan rutin melakukan pengawasan akan peredaran makanan yang mengandung Boraks, Metanil Yellow, Formalin dan Rhodamin B, terutama bagi pedagang yang pernah menjual boraks. Sementara itu boraks merk Bleng Kristal diamankan dan dibawa petugas BBPOM loka Buleleng sebagai barang bukti. (Komang Tole)
