Balinetizen.com, Jembrana
Harga bahan pokok bumbu dapur di sejumlah pasar di Kabupaten Jembrana mendadak melonjak naik. Naiknya harga komoditi ini diduga dampak dari aksi mogok sopir angkutan barang yang menolak aturan terkait ODOL (Over Dimension Over Loading).
Sejumlah komoditi bumbu dapur yang dijual di pasar-pasar di Jembrana sebagian besar didatangkan dari Jawa. Aksi mogok sopir truk membuat pasokan bumbu dapur di Pasar Umum Negara sejak beberapa hari menjadi tersendat.
Cabai merah yang semula dijual dengan harga Rp.28 ribu per kilogram melonjak naik menjadi Rp.60 ribu per kilogram. Kemudian cabai merah besar naik dari Rp.18 ribu menjadi Rp.30 ribu per kilogram.
Kenaikan juga terjadi pada komoditi bawang merah dari Rp.25 ribu menjadi Rp.35 ribu perkilogram. Sedangkan bawang putih naik Rp.5 ribu dari Rp.25 ribu menjadi Rp.30 ribu per kilogram.
Lonjakan tajam terjadi pada tomat dari Rp.17 ribu per kilogram, naik menjadi Rp.32 ribu per kilogram. Kunyit naik dari Rp.5 ribu menjadi Rp.8 ribu per kilogram. Jahe dari Rp.17 ribu naik Rp.3 ribu menjadi Rp.20 ribu per kilogram. Sedangkan kencur naik Rp.15 ribu dari Rp.20 rubu menjadi Rp.35 ribu per kilogram.
Salah seorang pedagang di Pasar Umum Negara, Wayan Muliada mengatakan harga bumbu dapur mulai naik semenjak para sopir truk melakukan aksi demo di Gilimanuk sehingga pasokan menjadi tersendat.
“Hampir semua naik sejak ada demo. Semua datang dari jawa. Pas sopir mogok, tidak ada barang datang kesini,” ujarnya.
Naiknya harga bumbu dapur berdampak pada hasil penjualan para pedagang. Ini disebabkan banyak pembeli yang mengurangi jumlah barang yang dibeli. (Komang Tole)