Stop Diskriminasi ODHA, Ny. Putri Koster: Jauhi Perilaku Penyebab, Bukan Penderitanya

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster 

Balinetizen, Denpasar

Ny. Putri Suastini Koster selaku Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi mengajak masyarakat untuk berhenti memberikan stigma negatif dan diskriminatif terhadap Orang Dengan HIV/ AIDS (ODHA). Sebab mereka juga mempunyai hak yang sama dengan masyarakat lainnya sebagai warga negara.

Hal itu ditegaskannya dalam acara Diskusi Publik “Mengintensifkan Upaya Mendapatkan Hak Asasi bagi Pengidap HIV/AIDS (ODHA)” dalam rangka Peringatan Malam Perenungan AIDS Nusantara (MRAN), yang bertempat di ruang rapat Praja Sabha, Denpasar, Kamis (23/5).

“Para ODHA bukanlah monster yang harus kita takuti, mereka hanya sakit karena kekebalan tubuh mereka hilang. Jadi bagaimana caranya agar masyarakat bisa membuka diri dengan mereka, dan mereka juga bisa terbuka mengatakan jika mereka sakit AIDS seperti penderita penyakit lainnya bisa bilang, saya lho kena kanker, dan lainnya,” tegas pendamping orang nomor satu di Bali ini.

Ia juga melanjutkan, dalam mencari masalah sama seperti pohon, jika daunnya kuning dan batangnya layu harus dicari akarnya untuk menghijaukan pohon itu kembali.

“Nah sama seperti kasus ini, jangan para ODHA-nya yang dipermasalahkan, tapi bagaimana kesadaran dan sikap kita menjauhi perilaku yang berpotensi kena penyakit itu,” imbuhnya.

Seperti misalnya, kata Ny. Putri Suastini Koster, hubungan seks bebas dan pergaulan yang dekat dengan obat-obatan terlarang menggunakan jarum suntik berpotensi menyebabkan masyarakat terjangkit virus HIV/AIDS.

“Maka perilaku itu yang kita hindari, jangan malah kita kucilkan terus para ODHA-nya,” tegasnya.

Bahkan untuk cakupan lebih luas, ia pun menganjurkan pemerintah dan para dokter bersinergi agar bisa menemukan obat menyembuhkan penyakit itu.

“Jadi setiap tahun kita bukan hanya bicara data, statistik atau bahkan seremonial untuk para pengidap HIV, namun kita lakukan tindakan nyata untuk stop pertumbuhan penyakit mematikan itu. Karena saya yakin Tuhan tidak akan mengirim penyakit tanpa obatnya,” tegasnya.

Seperti yang disampaikan sebelumnya oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati bahwa angka pengidap HIV AIDS di Bali dari tahun 1987 sejak pertama kali ditemukan cukup fantastis yaitu 21.018 dengan temuan berkisar 100-120 kasus per bulan.

“Estimasi nasional dari Kemenkes RI dinyatakan bahwa populasi risiko tinggi di Bali mencapai 26.000 orang. Jika temuan riil kasus ini dibagi estimasi nasional, maka cakupannya sudah mencapai 81%. Hal ini bisa diasumsikan bahwa minat masyarakat Bali untuk tes HIV sangatlah tinggi. Jika diuraikan lebih jauh, maka temuan kasus sekitar 2-4 orang perhari baik tes secara sukarela, maupun tes wajib.” Jelasnya.

Untuk itu ia mengajak semua pihak bersinergi mengurangi bahkan menghentikan masalah ini.

“Mulai dari pemerintah, amsyarakat, LSM hingga akademisi kita bahu-membahu agar pertumbuhan kasus bisa kita hentikan,” imbuhnya.

Mengenai upaya pemerintah merespon masalah tersebut, Cok Ace menjelaskan beberapa hal. Seperti dengan memperbanyak pusat-pusat layanan tes gratis di berbagai daerah di Bali.

Demikian pula terapi HIV dengan obat Anti Retroviral (ARV) sudah kita siapkan sebagai tindak lanjut pasca tes yang dilakukan. Semakin cepat diketahui status HIV seseorang maka semakin cepat pula orang tersebut mendapatkan pengobatan ARV.

Dengan demikian akan meningkatkan kualitas hidup mereka sebagaimana layaknya kondisi orang normal tanpa HIV.

Merujuk kembali pada data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Cok Ace menambahkan ternyata bahwa puncak kasus terjadi di tahun 2015 yaitu sebanyak 2.529 terus mengalami penurunan menjadi 2.174 di tahun 2018. Hal itu sejalan dengan laporan dari Yayasan Kerti Praja menyebutkan bahwa telah terjadi penurunan kasus sebesar 9,3% .

“Kita boleh berbangga bahwa kita sudah bekerja pada track yang benar dan ini merupakan prestasi yang patut saya hargai. Satu hal yang tidak boleh kita abaikan dalam penanggulangan AIDS ini adalah menciptakan lingkungan yang kondusif agar pelaksanaan penanggulangan HIV/AIDS dapat berjalan secara harmonis dan produktif,” tandasnya.

Sementara untuk Malam Renungan AIDS Nusantara yang merupakan acara rutin tahunan akan diselenggarakan pada Jumat 24 Mei 2019 di Wantilan DPRD Prov Bali. Hal itu dilaporkan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat TIA Kusuma Wardhani.

Acara yang menurutnya bertujuan untuk memberikan dukungan bagi para ODHA akan dihadiri oleh berbagai perwakilan ASN, unsur TNI/POLRI, legislatif, LSM, media, pelajar, aktivis AIDS dan penderita ODHA itu sendiri.

Editor : Sutiawan


Hot this week

Mangku Pastika : Hindari Umat Hindu Pindah ke Agama Lain, Jangan bikin Ritual yang Ribet

  Balinetizen.com, Denpasar Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti...

Serial WeTV Original-TITISAN Tayang 19 November 2020, Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix Serentak di 7 Negara

Balinetizen.com, Jakarta-   Platform berbasis aplikasi dan website milik raksasa teknologi...

GP. Ansor : Umat Hindu Tidak Pernah Mempersulit Kegiatan Muslim Bali

  Balinetizen.com, Buleleng - Kejadian penolakan warga Dusun Magir Lor Desa...

Perbekel dan Lurah Diminta Memasang Papan Pengumuman Warga Penerima Bantuan

Balinetizen.com, Jembrana-   Keran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19, baik dari...

Amplop Berisi Peluru Untuk Paus Fransiskus Disita Polisi

    Balinetizen.com, Roma- Sebuah amplop berisi tiga butir peluru pistol yang...

Bertemu Kepala ANRI RI, Pj Gubernur Dorong Kajian Agar Warisan Budaya Bali Diakui UNESCO

  Balinetizen.com, Denpasar Penjabat (Pj) Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya, menyambut...

Pj Gubernur Mahendra Jaya Ajak Organisasi Advokat Wujudkan Satu Desa, Satu Advokat di Bali

Balinetizen.com, Denpasar Penjabat (Pj) Gubernur Bali, SM Mahendra Jaya,...

Kebangkitan Sunda Wiwitan, Tantangan Revitalisasi Budaya Bali

Balinetizen.com, Denpasar Kemenangan Dedi Mulyadi dalam Pilkada Jawa Barat sebagai...

KPK Tangkap Pj Walikota Pekanbaru, Diduga Lakukan Pungutan ke Kepala Dinas

    Balinetizen.com, Denpasar  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengkonfirmasi penangkapan Penjabat (Pj)...

Wayan Koster Ngaturang Paramasuksema di 58 Pura Selama 9 Hari, Doakan Bali Aman, Damai, dan Kondusif

  Balinetizen.com, Denpasar Cagub Bali nomor 2 Wayan Koster (Paket Koster-Giri...

Kolaborasi PMI Bali Gelar Kampanye Hijau, Tanam 1.000 Mangrove di Desa Tuwed

  Balinetizen.com, Jembrana   Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jembrana bersama PMI...

PBD Provinsi Bali Gelar Rakor Kesiapsiagaan Cuaca Ekstrem 2024

  Balinetizen.com, Denpasar Mengantisipasi potensi bencana akibat cuaca ekstrem di akhir...

KPU Jembrana Bakal Gelar Rapat Pleno Terbuka Pilkada Serentak 2024

  Balinetizen.com, Jembrana Rapat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pemilihan Gubernur...
spot_img

Related Articles

Popular Categories