Pria yang berprofesi sebagai supir truk sampah di Pasar Sibolga Nauli itu pertama kali dilihat istrinya Merry Nauli alias Gok Me (58) ketika hendak mencuci baju ke kamar mandi.
“Istrinya (Gok Me) yang melihat, waktu mau nyuci pakaian. Memang kondisi istrinya kurang sehat, kalau jalan harus pakai tongkat, tapi kalau nyuci masih bisa,” kata Hetty Nauli (56), adik kandung Gok Me.
Melihat suaminya tergantung, Gok Me pun histeris dan mengundang kerumunan warga sekitar.
Masih menurut Hetty, almarhum tidak punya persoalan dengan siapapun di rumah maupun dengan tetangga. Namun, almarhum dikenal suka meminum minuman keras setiap malam.
“Ada tetangga korban bilang, jam 04.00 WIB masih dilihatnya dia (Sumiran) duduk di mobil truknya. Mereka (tetangga korban) menemukan potongan tali yang diduga digunakan almarhum untuk gantung diri,” sebut Hetty.
Sementara dari kamar mandi tidak ditemukan bangku atau alat lain yang dipakai almarhum untuk gantung diri. Sehingga kuat dugaan, almarhum terlebih dahulu naik ke bak mandi lalu gantung diri.
Sebelum peristiwa itu, korban sempat dibonceng anaknya Roy Hartono (19), sewaktu dijemput dari kedai minuman karena korban sudah dalam kondisi mabuk berat.
Hanya saja sekira pukul 03.00 WIB korban terlihat mondar-mandir di sekitar Santeong, katanya korban kehilangan dompet. Namun belum diketahui apakah aksi nekat ayah beranak satu itu ada kaitannya dengan dompet yang hilang itu.
“Jam 03.00 WIB masih kulihat dia mondar-mandir. Ada yang bilang, hilang dompetnya. Padahal sudah dibawa anaknya dia pulang. Tapi, mungkin pas anaknya tidur, keluar lagi dia,” ungkap Jufri (27) warga setempat.
Sementara itu Kapolres Sibolga AKBP Edwin Hariandja melalui Kasubbag Humas Iptu Ramadhansyah Sormin membenarkan peristiwa gantung diri tersebut. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan saksi dan pelapor. (Antaranews)