Warga Bayar Masuk Patung Siwa. Ini Penjelasan Pengembang

 

Salah seorang Warga berada di kawasan Patung Siwa. 

Balinetizen.com, Jembrana

Warga yang datang ke Gilimanuk belakangan tidak bisa leluasa masuk ke kawasan Patung Siwa Maha Dewa. Setiap warga yang ingin masuk oleh petugas diarahkan masuk ke pintu masuk wisata air. Karena untuk masuk, warga harus membayar.

Untuk orang lokal (KTP Jembrana) perorangnya harus membayar Rp 25 ribu, sedangkan dari luar Jembrana Rp 50 ribu. Ini berlaku bagi semua orang yang hendak masuk ke kawasan Patung Siwa. Karena hanya ada satu pintu untuk masuk yakni melalui loket tiket wisata air Wibit itu.

Ini juga dialami wartawan. Saat hendak masuk ke kawasan Patung Siwa, Rabu (2/10) siang juga diarahkan ke loket tiket dan membayar Rp 25 ribu perorang. Di dalam areal Taman Patung Siwa terdapat belasan meja dan kursi yang bisa diduduki pengunjung. Sementara di sekitar areal Taman Siwa masih terdapat pengerjaan proyek dari pihak pengelola atau pengembang.

Terkait hal tersebut, owner PT Ecomarine Indo Palago , Yudiansyah Yosal saat dikonfirmasi membenarkan dan untuk masuk hanya ada satu pintu masuk melalui loket. Karena yang dikontrak pengembang juga termasuk areal Taman Siwa.

“Saya justru bersyukur bila areal Patung Siwa ini tidak masuk (dalam kontrak). Ini sudah harapkan dari Januari lalu. Saya terus terang beban karena diminta mengelola Patung Siwa ini” ujarnya.

Kenapa bayar lanjutnya, karena merupakan kesepakatan antara Pemkab dan pihak pengembang dan taman akan dirawat pengembang. Kalau nanti memang tidak dibolehkan pihaknya akan melepas.

“Kalau ini nanti dilepas, beban saya berkurang. Karena mahal juga ini sewanya (Patung Siwa)” ujarnya.

Namun ketika ditanya berapa nilai sewa areal termasuk Patung Siwa, ia tidak bisa menyebutkan dan akan dibeberkan ketika bertemu DPRD nanti. Tetapi yang jelas sudah dihitung apresal hingga tanaman yang ada.

Terkait dipasangnya pagar pembatas menurutnya sifatnya hanya sementara. “Ada banyak pertimbangan sebelum dibangun. Ini (pagar) hanya sementara karena masih ada pengerjaan. Kalau mau dibongkar satu hari saja bisa selesai. Kami juga pelihara pohon yang rusak, (Bougenville)” ungkapnya.

Terkait keluhan warga, menurutnya hal yang wajar dan itu hanya segelintir yang memang tidak suka dengan keberadaan Aqua Dream Land.

Yosal juga mengatakan bahwa dirinya disini bukan sebagai investor tetapi pelaku wisata. Ia menginginkan di Jembrana khususnya di DTWK (Daerah Tujuan Wisata khusus) Gilimanuk bisa berkembang melalui wisata air ini.

Dengan dikelolanya kawasan Patung Siwa, keamanan dan kebersihan juga lebih terjaga dimana dulunya hampir setiap malam digunakan untuk tempat mesum dan mabuk-mabukan. Bahkan tiap pagi ditemukan kondom dan pembalut.

“Secara tidak langsung kami ikut menjaga patung ini tetap steril” tandasnya.

Ia menegaskan pembayaran tiket itu bukan untuk masuk ke Patung Siwa, tetapi untuk wahana. Sejatinya tiket asli untuk wahana air senilai miliaran rupiah ini sudah didiskon banyak.

“Harga aslinya Rp.120 ribu untuk sekali masuk dan bisa bermain seharian penuh. Ini Rp.25 ribu, bagi warga lokal ada diskon lagi” pungkasnya. (Komang Tole)


Hot this week

Mangku Pastika : Hindari Umat Hindu Pindah ke Agama Lain, Jangan bikin Ritual yang Ribet

  Balinetizen.com, Denpasar Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti...

Serial WeTV Original-TITISAN Tayang 19 November 2020, Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix Serentak di 7 Negara

Balinetizen.com, Jakarta-   Platform berbasis aplikasi dan website milik raksasa teknologi...

GP. Ansor : Umat Hindu Tidak Pernah Mempersulit Kegiatan Muslim Bali

  Balinetizen.com, Buleleng - Kejadian penolakan warga Dusun Magir Lor Desa...

Perbekel dan Lurah Diminta Memasang Papan Pengumuman Warga Penerima Bantuan

Balinetizen.com, Jembrana-   Keran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19, baik dari...

Amplop Berisi Peluru Untuk Paus Fransiskus Disita Polisi

    Balinetizen.com, Roma- Sebuah amplop berisi tiga butir peluru pistol yang...

Kasus LANDAK JAWA yang Lagi Viral, “No Viral, No Justice”

Balinetizen.com, Denpasar Di Bali, pemelihara LANDAK Sukena mengalami proses hukum...

Bupati Tabanan Terima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari BPK RI

  Balinetizen.com, Tabanan  Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya,...

Walikota Jaya Negara Pimpin Rakor Keamanan dan Kenyamanan Kota Denpasar 

    Tekankan Pentingnya Sinergitas Semua Unsur Untuk Ciptakan Rasa Aman...

Bupati Giri Prasta Terima Audiensi Organisasi Masyarakat Islam di Provinsi Bali

Bupati Nyoman Giri Prasta menerima audiensi dari beberapa Organisasi...

Pemkab Jembrana Gelar pameran UMKM di Pasar Umum Negara

  Balinetizen.com, Jembrana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana menggelar pameran produk...

Pemkab Jembrana Gelar Kick Off Integrasi Layanan Kesehatan Primer

  Balinetizen.com, Jembrana Guna mewujudkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara...

Kolaborasi Desa Selemadeg dan Akademisi Udayana, Membangun Lingkungan Bersih dengan TOGA dan Daur Ulang Plastik

  Balinetizen.com, Tabanan Desa Selemadeg, yang dikenal dengan tanahnya yang subur,...
spot_img

Related Articles

Popular Categories