Pakai Mesin Capit Kepiting, Resto Singapura Dikecam Netizen

Kepiting-kepiting di dalam mesin capit yang disediakan di sebuah restoran di Singapura, 23 Oktober 2019. (Foto: AFP)

Sebuah restoran di Singapura terpaksa berhenti mengoperasikan sebuah mesin capit yang digunakan para konsumen untuk permainan mencapit kepiting hidup setelah menimbulkan kehebohan di dunia maya, Kamis (24/10). Mesin capit itu adalah bagian dari promosi restoran.

Dalam sebuah video, tampak mesin berwarna merah muda berisi kepiting dan terpampang gambar kepiting merah yang tersenyum. Di atas gambar ada tulisan “Yuk datang dan tangkap saya.” Video itu menjadi viral seminggu setelah diunggah.

Sama seperti mesin capit untuk mengambil boneka di pusat-pusat permainan, para konsumen harus membayar sekitar Rp 51 ribu untuk menggunakan mesin tersebut. Caranya terlihat mudah. Para pelanggan menggunakan tuas kontrol untuk menurunkan capit mekanik dan mengambil satu kepiting.

Bila berhasil, konsumen yang beruntuk bisa meminta restoran untuk memasak kepiting Sri Lanka yang ditangkapnya secara gratis. Konsumen juga bisa memilih untuk memakannya di rumah atau ditinggalkan di restoran untuk dimakan di lain waktu.

Tapi promosi itu mengundang kecaman dari para pengguna internet yang menyebut permainan tersebut kejam setelah video promosi viral.

“Ini keterlaluan,” tulis Joseph Soh di Facebook. “Mengapa Anda membuat sisa hidup mereka makin susah..Menjijikan sekali.”

Seorang pria mengabadikan foto kepiting-kepiting di dalam mesin capit di sebuah restoran di Singapura, 23 Oktober 2019. (Foto: AFP)
Seorang pria mengabadikan foto kepiting-kepiting di dalam mesin capit di sebuah restoran di Singapura, 23 Oktober 2019. (Foto: AFP) 

Masyarakat Pencegahan Kekejaman terhadap Binatang mengatakan mesin capit tersebut “menimbulkan kerugian yang tidak perlu terhadap hewan itu dan mendorong masyarakat untuk melihat hewan tidak lebih dari objek mainan.”

“Kepiting adalah makhluk hidup, bukan mainan,” tambah organisasi tersebut.

Kepala Eksekutif restoran House of Seafood Francis Ng mengatakan kepada AFP bahwa promosi tersebut, yang dimulai bulan ini, telah dihentikan setelah banyak kecaman. Namun, dia juga mengungkapkan keheranan terhadap reaksi publik.

Baca Juga :
Pemkot Denpasar Siapkan Hotel Bintang Tiga Untuk Tenaga Medis Yang Rawat Pasien Covid 19

“Masyarakat berpikir saya menyiksa mereka tapi kami berniat seperti itu,” katanya. “Kepiting-kepiting itu tidak dilukai.”

Capit mekanik pada mesin itu dibungkus plastik dan bagian dalam mesin dilapisi pelindung agar kepiting-kepiting itu tidak terluka saat dijatuhkan, katanya.

Ng mengatakan dia juga menerapkan promosi yang sama di dua restoran yang dioperasikan di China dan cukup sukses. Dia berencana bertemu dengan pihak berwenang Singapura dan akan menghentikan penggunaan mesin itu jika diperintahkan. [ft] (VOA)

Leave a Comment

Your email address will not be published.