Sepi Order, Usaha Jahit Pakaian Beralih Produksi Masker

Masker kain.

 

Balinetizen.com, KARANGASEM –

 

Merebaknya Covid-19 membuat pelaku UKM di Bumi lahar ketar – ketir. Seperti yang dialami Ketut Rudi Ariawan asal Sibetan, Bebandem, Karangasem, tak ingin merumahkan kariawannya, usaha jahit pakaian yang selama ini ia rintis kini beralih memproduksi masker kain.

Idea untuk memproduksi masker awalnya dibuat hanya untuk keperluan pribadi dan kariawannya saja mengingat terjadi kelangkaan stok masker baik diapotik maupun disupermarket.

Namun ternyata justru banyak pesanan masker yang datang dari warga, sempat juga dibagikan secara gratis namun sepinya order membuat beberapa penjahitnyan nyaris dirumahkan sampai akhirnya memutuskan untuk memproduksi masker kain.

“Kita mulai buat masker sekitar dua bulan lalu, selain karena terjadi kelangkaan masker juga agar para penjahit tetap punya pencaharian,” kata Rudi Ariawan kepada media ini.

Dalam sehari, seluruh kariawan bisa membuat masker sekitar 2 ribu pcs masker berbahan dasar katun dua lapis, sedangkan untuk kariawan yang bekerja, diberikan upah Rp. 2 ribu rupiah untuk satu masker yang berhasil dijarit.

Masker produksinya tersebut berbahan dasar kain katun yang dijarit dua lapis. Selain masker dua lapis, berbagai jenis masker lainnya seperti masker untuk anak – anak dan masker tiga lapis juga dilayani pembuatannya tergantung pesanan pelanggan.

Ariawan berharap, pihak terkait apabila membutuhkan masker kain agar memberdayakan pengusaha atau penjahit lokal, ketimbang memesan masker dari luar Bali, meski harganya sedikit lebih mahal, namun dengan memberdayakan para penjahit lokal setidaknya warga bisa memiliki penghasilan ditengah lesunya perekonomian sebagai dampak Covid-19.

 

Pewarta : Suartawan
Editor : Hana Sutiawati

Baca Juga :
Ketut Sudikerta Jalani Pengawasan Asimilasi diRumah

Leave a Comment

Your email address will not be published.