Memompa Semangat Anak Muda dalam menjalankan WFH: Pilem Mebarung

 

Balinetizen.com, Denpasar

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan 2020 sekaligus untuk menyemangati anak-anak muda menjalankan swa karantina di masa pandemi covid-19 yang dikenal dengan gerakan work from home (WFH), Badan Kreatif (BKraf) Denpasar menyelenggarakan lomba film dokumenter yang melibatkan
sekaa teruna-teruni (STT) di seluruh banjar di Kota Denpasar.

Tema dari lomba ini adalah “Kalahkan Wabah Dari Rumah”, di mana peserta diwajibkan untuk membuat karya film dokumenter yang  menampilkan upaya yang dilakukan diri sendiri di dalam rumah saat melakukan swakarantina (WFH) untuk mencegah penularan covid 19 atau upaya yang dilakukan oleh masyarakat banjar setempat yang bahu-membahu memajukan dan menjaga kesehatan bersama di banjar bersangkutan.

Lemba ini terselenggara atas dukungan penuh dari Dinas Pariwisata dan Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Pemkot Denpasar.

Ketua Pelaksana Harian BKraf Denpasar, I Putu Yuliartha, mengatakan bahwa program ini  dieselenggarakan sebagai bentuk pelibatan anak-anak muda untuk berkreativitas mengisi hari-hari
yang membosankan akibat pandemi covid 19 dengan kegiatan yang produktif.

“Melalui Pilem Mebarung, kami mengajak anak-anak muda kreatif yang tergabung dalam STT di  seluruh Kota Denpasar untuk membuat film dokumenter yang selain dapat membunuh kebosanan  juga menjadi jalan untuk membangun langkah ke masa depan,” paparnya.

Menurut Putu Lengkong, demikian ia akrab disapa, pandemi ini telah sedemikian hebat membatasi hubungan fisik antar manusia bahkan antar negara. Satu di antara sedikit media yang mampu
menembus hambatan tersebut adalah film, terkhusus film dokumenter. Karena itu dengan Pilem Mebarung pihaknya ingin menggerakkan potensi yang ada di Kota Denpasar sebagai rintisan yang  sangat memungkinkan berkibar saat kondisi telah membaik nanti.

“Potensi film sebagai alternatif bisnis pasca pandemi cukup besar. Maka sekaranglah saatnya kita merintis jalan. Begitu situasi normal, kita sudah siap. Sudah kuat,” tandas Lengkong sembari  menambahkan bahwa Pilem Mebarung sejatinya merupakan program lama yang telah disiapkan sejak
2019 namun terhalan karena pandemi covid 19.

Baca Juga :
Gianyar Regent’s Tax Award, Penghargaan Kepada Wajib Pajak Berprestasi

Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Denpasar, I Wayan Hendaryana, menegaskan bahwa sebagai penanggungjawab laju  ekonomi kreatif di Kota Denpasar, pihaknya selalu menyokong setiap upaya pemajuan aktivitas kreatif  yang berdampak langsung maupun tidak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. Terlebih di masa pandemi covid 19 ini, pihaknya sangat berkepentingan agar spirit kreatif masyarakat tetap membara.

“Karena itu kami merancang berbagai program untuk menjaga gairah kreatif masyarakat sebagai media ekspresi di masa pandemi. Setelah sitisasi berganti, gairah kreatif yang terjaga itu akan menjadi  modal untuk membangun kesejahteraan,” ucapnya.

Adapun ketentuan dalam lomba film dokumenter ini antara lain: peserta adalah perwakilan STT yang berdomisili di Kota Denpasar; mendaftarkan film dokumenternya kepada Panitia; dan menyetor karya  berdurasi film 5 – 15 menit termasuk credit title.
• Delapan karya terpilih mendapat piala, piagam, dan uang pembinaan yang totalnya sebesar  Rp42.500.000. Pengiriman karya melalui email pilemmebarung@gmail.com cc adm.bekrafdenpasar@gmail.com paling lambat 30 Juni 2020.

Editor : Hana Sutiawati

Leave a Comment

Your email address will not be published.