Upacara Pewintenan Penglingsir Puri Agung Negara

Bertepatan dengan hari suci Saraswati, Puri Agung Negara di Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara menggelar Upacara Pawintenan, Sabtu (30/1).

 

Balinetizen.com, Jembrana –

Bertepatan dengan hari suci Saraswati, Puri Agung Negara di Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara menggelar Upacara Pawintenan, Sabtu (30/1).

Upacara Pawintenan Penglingsir Puri Agung Negara, Anak Agung Bagus Gde Hardjawacittha Sutedja bersama Anak Agung Istri Ngurah Sunitri dipuput Ida Peranda Gede Manubawa Manuaba dari Grya Megati, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana.

Pelaksanaan Upacara Pawintenan Penglingsir Puri Agung Negara disaksikan Penglingsir Puri Ageng Mengwi, Ida Anak Agung Gde Agung yang juga Anggota DPD RI dan pasemetonan puri sewewidangan (wilayah) Jembrana.

Nampak juga hadir sekaligus memberikan ucapan selamat Bupati Jembrana terpilih, I Nengah Tamba.

Penasehat Puri Agung Negara, Anak Agung Made Antara Kusuma mengatakan Puri Agung Negara sepeninggal Anak Agung Bagus Benny Sutedja tahun 2019 lalu sempat tidak memiliki penglingsir.

“Atas petunjuk Penglingsir Puri Ageng Mengwi Ida Anak Agung Gde Agung sehingga Upacara Pawintenan Penglingsir baru bisa dilaksanakan hari ini” ujar Anak Agung Made Antara Kusuma ditemui di Puri Agung Negara, Sabtu (30/1).

Penglingsir Ida Anak Agung Bagus Gde Hardjawacittha Sutedja merupakan adik kandung dari Almarhum Anak Agung Gde Agung Benny Sutedja, Penglingsir sebelumnya.

Ida Anak Agung Bagus Gde Hardjawacittha Sutedja lahir di Rumah Dinas Gubernur Bali di Denpasar tanggal 18 Maret 1955. “Beliau bersekolah dan berkarier di Bali dan di Jakarta” imbuhnya.

Beliau menikah tahun 1992 di Puri Agung Negara dengan Cokorda Istri Sri Agung Astiti, dari Puri Mas Menara, Ubud, Gianyar. Dari pernikahan ini beliau dikaruniai dua putra yakni Anak Agung Bagus Gde Krishna Putra Sutedja yang kini tinggal di Belanda dan Anak Agung Bagus Harjunanthara Sutedja.

Sementara itu Penglingsir Puri Ageng Mengwi, Ida Anak Agung Gde Agung mengatakan menjadi Penglingsir Puri ada tiga hal yang harus dipegang teguh yakni menjaga Puri agar tetap eksis dan menjalankan tata titi Agama Hindu.

Baca Juga :
Gubenur Koster Konkretkan Keberpihakan atas Keberlangsungan Desa Adat di Bali

Kedua lanjutnya, menjalankan dresta lan sesana serta ketiga menjalankan swadarma, selain rela berkorban dan siap menerima beban.

 

Pewarta : Komang Darmadi

Leave a Comment

Your email address will not be published.