Arja Klasik Duta Denpasar Kisahkan Perjalanan Raden Prana Jaya di Ajang PKB XLI

Ket foto : Penampilan Sekaa Arja Tunggal Ideping Sawitra, Kelurahan Pemecutan Duta Kota Denpasar di Kalangan Ayodya Taman Budaya Art Center Denpasar, Jumat (21/6).

Balinetizen.com, Denpasar

Kota Denpasar menjadi salah satu duta yang mengikuti seluruh materi yang diamanatkan Panitia PKB XLI Tahun 2019. Beragam pementasan turut ditampilkan, salah satunya yakni Kesenian Arja Klasik oleh Sekaa Arja Tunggal Ideping Sawitra, Kelurahan Pemecutan Duta Kota Denpasar yang tampil pada ajang PKB XLI di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Art Center Denpasar, Jumat (2/6) malam.

Diiringi dengan Gambelan Geguntangan yang dipadukan dengan gerak tari dan tembang yang apik menjadikan Sekaa Arja Duta Kota Denpasar sukses mengundang decak kagum para penonton yang hadir. Bahkan, sejauh mata memandang seluruh tempat duduk telah terisi penuh sesak penonton.

Pembina Sekaa Arja Klasik Duta Kota Denpasar, I Gede Anom Ranuara saat dijumpai usai pementasan menjelaskan bahwa Sekaa Arja Klasik duta Kota Denpasar senantiasa selalu berpedoman pada pakem-pakem arja. Dimana, arja merupakan kesenian tua di Bali yang diyakini berkaitan erat dengan kesenian lainya yang kini berkembang.

“Kesenian arja memiliki ragam penokohan yang memadukan beragam unsur seni, mulai dari seni tari, seni tabuh, seni vokal dan seni drama,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan, adapun cerita yang diangkat pada Parade Arja Klasik kali ini bertumpu pada cerita kerajaan, yakni Kerajaan Kahuripan dan Kerajaan Metaum mengisahkan Perjalanan Raja Kahuripan, Raden Pranajaya yang dikemas dalam sajian pementasan arja klasik berjudul ‘Surat Tunggul’.

Anom menjelaskan, Tunggul adalah Panji kerajaan Kahuripan yang mempunyai kekuatan tersendiri, yang sudah diyakini oleh masyarakat sebagai pajenegan kerajaan. Tunggul ini juga menyertai kemanapun raja Kahuripan bepergian.

Dikisahkan Raja Kahuripan bernama Raden Prana Jaya mempunyai seorang istri dari kerajaan Deha yang bernama Diah Prana Yoni. Seorang putra tampan lahir dari buah cinta mereka berdua yang diberinama Raden Prana Jiwa. Raden Prana Jiwa ditinggal ayahnya saat berumur enam bulan dengan alasan Raden Prana Jaya melihat sabungan ayam. “Raden Prana Jiwa setelah jejaka ingin mencari tahu keberadaan ayahnya. Iapun menanyakan prihal ayahnya kepada ibunya Diah Prana Yoni. Diah Prana Yoni menceritakan hal ihwal kepergian Raden Prana Jaya,” tuturnya.

Di Kerajaan Metaum lanjut Anom, seorang putri yang bernama Diah Durcitawati, mengguna-guna Raden Prana Jaya dan sudah menjadi swaminya. Perkawinan mereka belum dikaruniai keturunan. Raden Prana Jiwa sampai di kerajaan Metaum dalam perjalanan pencarian jejak ayahnya Raden Prana Jaya. Raden Prana Jiwa dirayu oleh Diah Durcitawati agar mau menjadi swaminya.

Hal itu diketahui oleh Raden Prana Jaya, yang mengakibatkan terjadinya peperangan antara Raden Prana Jaya dengan Raden Prana Jiwa. Sedang sengitnya peperangan Diah Prana Yoni datang melerai sekaligus menyarankan anaknya Raden Prana Jiwa agar mengambil Tunggul utuk menghilangkan guna-guna Diah Durcitawati. “Raden Prana Jayapun sadar akan dirinya, dan mereka bersama-sama kembali ke kerajaan Kahuripan untuk menjalankan pemerintahan sebagai seorang raja,” jelas Anom Ranuara.

Anom Ranuara menambahkan, dari pementasan arja ini pihaknya ingin mengenalkan pakem kesenian arja klasik kepada seluruh penonton dan masyarakat. Mengingat saat ini kesenian arja menurun peminatnya. “Ini sebagai ajang pelestarian untuk pengenalan pakem kepada seluruh masyarakat Bali bahwa seni arja klasik ini harus kita jaga bersama sebagai kesenian tua Bali,” paparnya. (Ags/Ays/HumasDps).

Editor : Whraspati Radha


Hot this week

Mangku Pastika : Hindari Umat Hindu Pindah ke Agama Lain, Jangan bikin Ritual yang Ribet

  Balinetizen.com, Denpasar Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti...

Serial WeTV Original-TITISAN Tayang 19 November 2020, Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix Serentak di 7 Negara

Balinetizen.com, Jakarta-   Platform berbasis aplikasi dan website milik raksasa teknologi...

GP. Ansor : Umat Hindu Tidak Pernah Mempersulit Kegiatan Muslim Bali

  Balinetizen.com, Buleleng - Kejadian penolakan warga Dusun Magir Lor Desa...

Perbekel dan Lurah Diminta Memasang Papan Pengumuman Warga Penerima Bantuan

Balinetizen.com, Jembrana-   Keran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19, baik dari...

Amplop Berisi Peluru Untuk Paus Fransiskus Disita Polisi

    Balinetizen.com, Roma- Sebuah amplop berisi tiga butir peluru pistol yang...

Wave Dance, Pameran Tunggal Putu Bonuz di Sudakara Art Space

    Balinetizen.com, Denpasar Seniman asal Nusa Penida, Putu Bonuz, mempersembahkan pameran...

DPC PERADI Singaraja Gelar PKPA Di Singaraja Dengan Peserta Melebihi Target

Ketua DPC PERADI Singaraja, Kadek Doni Riana, SH, MH Balinetizen.com,...

Percepat Penanganan Sampah, Ny. Putri Koster Gencarkan Koordinasi dengan Organisasi dan Komunitas Lingkungan

  Balinetizen.com, Denpasar Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PSBS...

Pertanian di Bali, Risiko Dijadikan “Anak Tiri” dalam “Deru Campur Debunya” Pembangunan Bali

  Balinetizen.com, Denpasar Pertanian di Bali, Risiko Dijadikan "Anak Tiri" dalam...

Jelang Idul Adha Permintaan Sapi Bali Meningkat

Balinetizen.com, Jembrana Permintaan sapi Bali menjelang hari raya Idul Adha...

Sasar Tegal Badeng Barat, Pemkab Jembrana Gelar Vaksinasi Rabies  Emergensi

Balinetizen.com, Jembrana Pemkab Jembrana melalui Bidang Kesehatan Hewan - Kesehatan...

Bimtek Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Dorong Perpustakaan Jadi Pintu Kesejahteraan Masyarakat

Balinetizen.com, Jembrana Memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan...
spot_img

Related Articles

Popular Categories