Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta bersama istri, Seniasih Giri Prasta mencoblos di TPS 001 Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Rabu (17/4).
Balinetizen, Badung
Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta bersama istri, Seniasih Giri Prasta mencoblos di TPS 001 Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Rabu (17/4). Bupati dan istri, masing-masing terdaftar sebagai pemilih dengan nomor urut 174 dan 175 dari total 238 pemilih. Di samping itu, Bupati juga melakukan pemantau sejumlah TPS.
Bupati Giri Prasta tiba di TPS pada pukul 11.14. Setelah menyapa warga dan sejumlah pejabat, ia langsung menuju meja KPPS untuk mengambil surat suara, lanjut menuju bilik suara. Dengan cekatan, orang nomor satu di Badung ini melakukan pencoblosan. “Kami merasa bangga kaitannya dengan pesta demokrasi hari ini yang begitu kondusif, Langsung Umum Bebas Rahasia,” ungkapnya usai mencoblos.
Bupati Giri Prasta pun berharap seluruh masyarakat Badung menggunakan hak pilihnya. “Tetap saya menginginkan kita bersama untuk wajib melaksanakan pemilihan ini. Harapan kami di atas 90 persen warga itu memilih dan menggunakan hak pilih. Sehingga dengan pemilihan hari ini kita menentukan lima tahun ke depan kemajuan dari bangsa kita,” ujarnya.
Di samping menggunakan hak pilih, Bupati juga melaksanakan pemantauan ke sejumlah TPS. Ia didampingi sejumlah pejabat, di antaranya Kepala Kesbangpol Ketut Suendi, Dandenpom IX/3 Denpasar Letkol CPM Harjono Pamungkas Putro,Dandim 16/11 Badung Letkol Inf Handoko Yudho Wibowo, pihak Kepolisian, Kasatpol PP IGAK Suryanegara, Kabag Humas Setda Badung Putu Ngurah Thomas Yuniarta, dan pejabat lainnya. “Pemantauan TPS kami sudah bergerak semua. Nanti akan berlanjut dengan Bapak Kapolda dan Dandim,” lanjutnya.
Pun demikian, Bupati Giri Prasta tetap mengimbau agar seluruh pihak dan masyarakat bekerja sama menjaga kondusivitas, baik saat pencoblosan, maupun sesudahnya. “Imbauan kami, kita harus jaga kondusvitas wilayah masing-masing. Saya kira tingkat kesadaran masyarakat di Kabupaten Badung untuk menyambut pesta demokrasi ini, sudah diberikan pembinaan dan pemahaman untuk kita bersama-sama,” imbaunya.
Ia juga mengingatkan, pemilu serentak ini merupakan pekerjaan nasional. Seluruh warga negara wajib menjaga ketertiban, mulai dari diri sendiri. Dengan demikian, pemilu berjalan sukses. “Ini merupakan pekerjaan nasional, bukan urusan pribadi, bukan urusan kelompok atau golongan. Ini merupakan pekerjaan nasional dan menentukan lima tahun ke depan, kemajuan daripada bangsa dan negara yang kita cintai, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.
Editor : Sutiawan