Keterangan foto : Sekda Kota Denpasar, A.AN Rai Iswara didampingi OPD terkait memantau dampak gempa yang terjadi di Pura Agung Lokanatha Denpasar, Selasa (16/7)/MB
(Balinetizen.com) Denpasar –
Gempa 6 magnitudo mengguncang Pulau Bali pada Selasa (16/7) berdampak pula di Kota Denpasar. Ulon Palinggih Padmasana Pura Agung Lokanatha, Lumintang Denpasar runtuh yang juga berimbas pada ornamen paksi serta ekor Bedawang Nala Padmasana tersebut. Kejadian ini dipantau langsung Sekda Kota Denpasar, A.AN Rai Iswara bersama pimpinana OPD terkait Pemkot Denpasar.
Mewakili Walikota Denpasar, Sekda Rai Iswara mengatakan guncangan gempa 6 magnitudo sangat keras terasa di Kota Denpasar, hingga dua kali guncangan kami rasakan. Adanya kerusakan pada Padmasana Pura Agung Lokanatha Denpasar ini telah kita ambil langkah secepatnya. “Atas perintah dan seijin Walikota Rai Mantra kami bersama OPD terkait meliputi Dinas PUPR, BPBD Denpasar dan Bagian Kesra Setda Kota Denpasar untuk segera melakukan langkah langkah yang harus dilakukan dilapangan,” ujarnya. Lebih lanjut menurut Rai Iswara langkah awal kita sudah meminta petunjuk kepada Ida Pedanda yang nantinya dapat dilakukan langkah cepat seperti halnya pembersihan di areal Pura Agung Lokanatha dengan upakara. “Atas petunjuk Ida Pedanda bersama pemangku Pura Agung Lokanatha akan segera dilakukan pembersihan dengan sesajen terlebih hari ini bertepatan dengan Purnama,” ujar Rai Iswara.
Pemangku Pura Agung Lokanatha Denpasar, Jero Mangku Ketut Tarsana mengaku kejadian sekitar pukul 08.18 Wita yang saat itu kami bersama pemedek di pura sedang melakukan persembahyangan. Kaget mendengar suara keras benda jatuh dari belaknag Padmasana hingga terlihat berserakan serpihan batu bata yang tidak lain adalah Ulon dari Pelinggih Padmasana. “Hanya satu pelinggih yang terkena dampak dari guncangan gempa ini yakni Pelinggih Padmasana, hingga saat ini telah dilakukan persiapan untuk mengambil langkah-langkah pembersihan lewat upacara kecil terlebih dahulu,” ujar Jro Mangku.
Sementara Kepala Stasiun Geofisika Sangglah Denpasar, Ikhsan mengatakan terdapat tujuh kali gempa susulan dari gempa awal yang berkekuatan 6 magnituodo tersebut. Gempa berpusat di sebelah selatan pulau Bali dengan diameter lintang 9,11 lintang selatan (LS), bujur 114,54 bujur timur (BT) dan kedalam 68 kilometer. Pusat gempa sangat dekat dengan pusat aktivitas terpadat di Kabupaten Badung, Nusa Dua, Kuta Selatan serta gempa tidak berpotensi tsunami. “Dengan dirasakannya gempa yang cukup keras pihaknya mohon kerjasama di lapangan untuk bersama mandata dampak gempa, yang saat ini telah berkoordinasi juga dengan BPBD Kota Denpasar,” ujarnya.
Sumber: Humas Pemkot Denpasar