Balinetizen.com, Jakarta-
Hari ini, Indonesia akan menerima kembali jutaan vaksin dari Covax Facility yang merupakan jalur diplomasi dan kerja sama multilateral.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah, dr. Reisa Broto Asmoro dalam keterangan persnya di Kantor Presiden (26/04) yang ditayangkan pada kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Melalui program advanced market commitment yang diikuti oleh lebih dari 90 negara, Indonesia akan menerima kedatangan kedua dari vaksin hibah ini.
“Kita apresiasi kerja keras Gavi, CEPI, WHO, dan UNICEF serta negara-negara sahabat yang menjadi donor Covax atas inisiatif yang memastikan bahwa kekebalan kelompok harus terbentuk secara global”, ujar dr. Reisa.
Melansir dari halaman vaksin.kemkes.go.id, Juru Bicara Pemerintah menjelaskan bahwa hingga hari Minggu (25/04) sudah lebih dari 18,5 juta dosis vaksin telah diberikan kepada sekitar 11,7 juta orang yang terdiri dari tenaga kesehatan, petugas publik, dan masyarakat lanjut usia. Juga sudah lebih dari 6,8 juta diantaranya atau 16,9% sudah mendapatkan dosis kedua. Namun, dari 21 juta lansia yang berhak menerima vaksin, baru lebih dari 11% yang sudah menerima vaksin.
“Kementerian Kesehatan meluncurkan dashboard agar masyarakat dapat memantau progres vaksinasi Covid-19 secara langsung, transparansi ini ditujukan agar kita semua bisa bergotong-royong untuk memastikan kita mencapai target kita memvaksinasi puluhan juta lansia dan 17 juta pelayan publik sampai pertengahan tahun 2021”, ujar dr. Reisa.
Minggu lalu, Indonesia mencatatkan kasus aktif di bawah 100 ribu dengan angka pasien sembuh per hari semakin lama menjadi lebih banyak daripada yang terkonfirmasi.
“Mari kita syukuri semua pencapaian kita saat ini dengan makin ketat mematuhi protokol kesehatan dan 3M, memakai masker dengan benar, menjaga jarak dan tidak berkerumun, dan mencuci tangan sesering mungkin”, ajak dr. Reisa.
Pandemi masih terjadi, virus Covid-19 masih bertebaran dan siap menulari siapapun yang tidak melindungi dirinya. Maka dari itu, pemerintah tetap melarang mudik tahun ini karena risiko penularan masih tinggi.
“Sudah empat kali kita diberikan pelajaran pahit, berduka terhadap sanak keluarga, kolega, dan tetangga kita yang dirawat dan bahkan ada yang meninggalkan kita karena Covid-19”, ucap dr. Reisa.
Juru Bicara Pemerintah menyampaikan kembali bahwa Satgas Penanganan Covid-19 telah mengumumkan bahwa pelarangan mudik akan berlaku mulai tanggal 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021 dan pengetatan perjalanan dengan syarat hasil tes Covid-19 negatif selama 1×24 jam sudah berlaku sejak tanggal 22 April 2021 dan akan berlaku kembali mulai tanggal 18 Mei sampai dengan 24 Mei 2021.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Pemerintah turut menginformasikan bahwa sejak tanggal 22 April 2021 sampai dengan 30 April 2021, masyarakat Indonesia tengah memperingati pekan imunisasi dunia atau World Immunization Week 2021, dengan mengangkat tema “Vaksin Membawa Kita Lebih Dekat”. Peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan agar anak-anak Indonesia divaksin secara lengkap.
“Vaksin telah membawa kita lebih dekat, dekat dalam kondisi sehat, kita bisa berjumpa, bercengkerama bersama, dan produktif bersama karena kita sehat”, jelas dr. Reisa.
Juru Bicara Pemerintah mengajak untuk tetap melaksanakan imunisasi anak-anak di masa pandemi, memastikan mereka untuk melengkapi jadwal imunisasi sehingga dapat mencapai cita-cita mereka dalam kondisi sehat.
“Memastikan anak-anak diimunisasi sama juga dengan memastikan kita tekan kemungkinan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi”, ujar dr. Reisa.
Jakarta, 26 April 2021
Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Website: https://presidenri.go.id
YouTube: Sekretariat Presiden