Kadek Doni Riana/BN
Balinetizen, Buleleng
Kota Singaraja merupakan kota yang ďulunya sebagai Ibu Kota Sunda Kecil, di Hari Ulang Tahunnya (HUT) ke 415 pada Tanggal, 30 Maret 2019, diharapkan merupakan sebuah momentum yang sangat penting. Karena tinggal menghitung hari, tepatnya 17 April 2019 melaksanakan ajang pesta akbar demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Legeslatif, Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPD.
Kadek Doni Riana,SH,MH mengatakan bagi masyarakat Kabupaten Buleleng, HUT Kota Singaraja dijadikan moment kebangkitan Buleleng untuk berpartisipasi aktif didalam Pemilu 2019. Artinya tidak ada masyarakat Buleleng yang Golput.”Masyarakat jangan sampai Golput dan harus melaksanakan hak pilihnya di TPS dengan hati nurani tanpa embel-embel apapun” ucapnya tegas.”Sehingga tujuan masyarakat dalam pemilihan itu, melahirkan calon legeslatif atau wakil rakyat yang benar-benar mewakili masyarakat Buleleng” ujar Doni Riana menambahkan, Jumat (29/3) di Singaraja.
Terkait dengan money politik, menurutnya masyarakat sekarang ini sudah cerdas, untuk memilah dan memilih calon legeslatifnya. Karena aturan main dari pada penyelenggara Pemilu, baik KPU maupun Panwas dari segi pengawasan sudah sangat ketat.”Saya akan apresiasi bagi Panwas untuk melakukan kinerja dengan baik. Sehingga apa yang nanti dilakukan didalam proses kampanye melalui pendekatan hati nurani kepada masyarakat itu sendiri, bisa terealisasi oleh pemilihnya” terang Kadek Doni Riana yang dipercaya maju sebagai Caleg Provinsi Bali Nomor Urut 8 dari Partai Hanura Dapil Buleleng ini.
Iapun mengatakan apabila asas Pemilu dilakukan secara Langsung Umum Bebas dan Rahasia (LUBER) yang dilakukan dengan hati nurani masing-masing, niscaya akan melahirkan anggota dewan yang lebih berkualitas.”Kalau bisa jangan sampai ada yang Golput, sampaikan aspirasi sesuai hati nurani tanpa ikatan bansos maupun uang” jelas Doni Riana.”Sehingga dalam penyampaian aspirasi tidak goyah dalam memilih sesuai dengan hati nurani masing-masing” imbuhnya.
Menurutnya banyak sekali sekarang ini, berkeliaran calo-calo suara yang mengatakan ada suara,”Mudah-mudahan masyarakat bisa mengerti bahwa ketika ada pelanggaran seperti itu, dimohonkan dengan segera dilaporkan kepada pihak yang terkait.” Himbaunya. “Untuk saya selaku Caleg Provinsi Bali Nomor Urut 8 dari Partai Hanura Dapil Buleleng, tentunya apabila nantinya dipercaya dan lolos ke dewan, hal itu memang betul-betul menggunakan hati nurani. Karena saya memang tidak pernah menggunakan anggaran dalam proses kampanye ini. Yang kita lakukan hanya pendekatan secara hati nurani” jelas Kadek Doni Riana yang akrab disapa KDR ini.
Berprofesi sebagai pengacara dalam tahapan masa kampanye, ia mengaku tidak berpengaruh terhadap kinerjanya. Artinya pekerjaaan sebagai pengacara melayani masyarakat tetap jalan, begitu juga melakukan sosialisasi ketengah-tengah masyarakat selaku caleg tetap berjalan dengan baik.”Saya percayakan hati nurani masyarakat pemilih, karena tanpa masyarakat saya tidak berarti apa-apa” tandas KDR. GS
Editor : Sutiawan