Balinetizen.com, Denpasar-
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menyaksikan peragaan busana yang melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Bali dalam rangkaian Pameran IKM Bali Bangkit VI Tahun 2022. Fashion show yang melibatkan dua OPD yaitu Dinas Penanaman Modal dan PTSP (DPMPTSP) dan Biro Organisasi Setda Provinsi Bali berlangsung di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, Rabu (Buda Wage Merakih), 27 Juli 2022.
Dalam sambutan singkatnya, Ny. Putri Koster menyampaikan bahwa kegiatan fashion show ini merupakan bukti nyata dukungan ASN Pemprov Bali terhadap pelaku IKM. Karena dalam ajang ini, ASN Pemprov Bali memperkenalkan busana karya desainer yang turut serta dalam pameran IKM Bali Bangkit. “Ini adalah kerja nyata, beginilah kita semestinya. Jangan bilang bahwa kita mendukung IKM atau UMKM, tapi hanya dalam kata-kata. Dukungan itu mesti dilakukan dalam tindakan nyata dari tempat kita masing-masing,” ujarnya. Tindakan nyata yang dimaksud adalah dengan membeli dan menggunakan karya perajin atau desainer lokal. “Dengan demikian kita juga menyukseskan kampanye bangga buatan Indonesia. Tak hanya bangga, tapi juga memakainya. Itu berarti, kita sudah turut andil dalam upaya pelestarian,” urainya.
Pada bagian lain, perempuan yang dikenal punya multi talenta di bidang seni ini menyinggung efektivitas pelaksanaan pameran IKM Bali Bangkit. Menurutnya, pameran yang digelar secara estafet sepanjang tahun ini terbukti mampu membantu pelaku IKM dalam meningkatkan omzet penjualan. Pameran IKM Bali Bangkit VI yang mulai dibuka 15 Juli 2022, hingga tanggal 26 Juli 2022 telah meraup omzet Rp. 1 Milyar lebih.
Masih dalam sambutannya, Ny. Putri Koster menambahkan kalau pameran IKM Bali Bangkit tak hanya bertujuan membantu perajin memasarkan produk. Lebih dari itu, melalui kegiatan ini Dekranasda Bali melakukan edukasi terkait peningkatan kualitas produk serta manajemen pemasaran. Terkait dengan kualitas produk, pihaknya ingin mengembalikan apa sebelumnya sempat tergerus seperti kain endek yang diproduksi massal di luar daerah atau motif songket yang banyak dijiplak untuk kain bordir. Sedangkan dalam manajemen pemasaran, ia terus mengedukasi para perajin yang ikut berpameran agar memupuk jiwa kewirausahaan dan makin familiar dengan sistem digital. Masih terkait manajemen pemasaran, ia kembali mengingatkan agar pelaku IKM tak memasang margin keuntungan terlalu tinggi hingga mencekik konsumen. Ia menyarankan, pelaku IKM maksimal mencari keuntungan 25 persen dalam memasarkan produk mereka.
Sejalan dengan edukasi kepada perajin, Ny. Putri Koster juga menaruh perhatian pada desainer lokal yang hasil karyanya banyak dipasarkan di pameran di IKM Bali Bangkit. Ia mengedukasi para desainer lokal agar mampu menghasilkan karya yang mempengaruhi trend mode berbusana masyarakat Bali. “Jangan hanya merancang busana untuk fashion show di panggung, tapi tak bisa dipakai dalam kegiatan keseharian oleh masyarakat,” harapnya. Mengakhiri sambutannya, ia menyampaikan terima kasih kepada BPD Bali dan Balimall.id yang memberi dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.
Fashion show juga dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan Pemprov Bali Ny. Widiasmini Indra dan sejumlah pimpinan OPD. Dalam kegiatan ini, para ASN dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP (DPMPTSP) dan Biro Organisasi Setda Provinsi Bali berlenggak lenggok dalam balutan ragam karya busana berbahan tenun lokal.
Sumber : Diskominfos Prov. Bali