Balinetizen.com, Klungkung-
Komisi III DPRD Klungkung melakukan peninjauan langsung ke Pasar Mentigi, Nusa Penida, Selasa (26/8/2025), untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut. Kunjungan dipimpin Ketua Komisi III, Komang Sutama.
Kemacetan disinyalir dipicu oleh penataan pedagang lancuban yang tidak beres. Dimana pedagang lancuban saat ini memanfaatkan badan jalan untuk berjualan, terutama saat musim odalan.
Kondisi ini semakin parah karena area parkir yang seharusnya digunakan kendaraan, kini dialihfungsikan menjadi lapak pedagang. Akibatnya, kendaraan terpaksa parkir di pinggir jalan, menimbulkan kemacetan di jalur alternatif yang menjadi akses vital warga dan wisatawan.
Dalam kunjungannya, rombongan Komisi III mendapati sejumlah pedagang musiman menata dagangan hingga menutup sebagian badan jalan. Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat Pasar Mentigi adalah salah satu pusat aktivitas ekonomi terbesar di Nusa Penida yang setiap hari ramai transaksi jual beli.
Anggota Komisi III DPRD Klungkung, Wayan Misna, mengatakan persoalan ini sudah berlangsung lama dan harus segera ditangani.
“Saat musim odalan, pedagang lancuban kerap meluber hingga ke jalan raya. Parkir yang semestinya tertata di lokasi khusus terpaksa berpindah ke sisi jalan. Tetap macet jadinya, karena kendaraan parkir di sisi jalan,” ungkap Misna.
Menurut Misna, keberadaan Pasar Mentigi sangat strategis. Selain menjadi pusat kebutuhan pokok warga, pasar ini juga menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Klungkung. Saat ini, pengelolaan pasar berada di bawah UPTD Pasar milik Pemkab Klungkung.
“Keberadaan Pasar Mentigi sangat penting, tidak hanya untuk warga Nusa Penida, tetapi juga untuk menunjang aktivitas pariwisata. Karena itu, penataan pasar harus segera direalisasikan agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kemacetan dan semrawutnya pedagang,” jelasnya.
Komisi III berkomitmen mendorong Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian untuk mengawal usulan penataan Pasar Mentigi kepada pemerintah pusat. Hal ini dinilai penting mengingat keterbatasan anggaran daerah.
“Kami ingin penataan pasar ini bisa terealisasi sehingga aktivitas pedagang tertib, arus lalu lintas lancar, dan masyarakat merasa nyaman,” tegas Misna.
Kepala UPTD Pasar Klungkung, Komang Sugianta, mengakui saat ini kondisi pedagang lancuban masih semrawut. Menurutnya, pedagang yang sebelumnya ditempatkan di sisi utara pasar kini dipindahkan ke selatan untuk meminimalisasi kemacetan.
Namun, solusi ini belum sepenuhnya efektif karena area parkir juga dimanfaatkan untuk lapak pedagang.
“Areal parkir kita maksimalkan untuk pedagang lancuban. Karena di utara sering kali membuat macet, kita pindahkan ke selatan,” kata Sugianta.
Ia menambahkan, rencana penataan Pasar Mentigi sebenarnya sudah disiapkan dengan desain revitalisasi. Namun, keterbatasan anggaran daerah membuat Pemkab mengusulkan bantuan ke pemerintah pusat.
“Rencana penataan sudah punya desain. Karena keterbatasan anggaran, maka mohon bantuan ke pusat untuk revitalisasi. Pengusulan sudah lewat Dinas Koperasi. Sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut,” pungkasnya.
Pasar Mentigi tetap menjadi salah satu pusat perdagangan penting di Nusa Penida, tetapi permasalahan parkir dan pedagang lancuban harus segera diatasi agar tidak merusak citra pariwisata dan kenyamanan masyarakat.