Konferda PDIP Aceh Pilih Mantan Konsultan Bank Dunia Jadi Ketua

Konferensi Daerah (Konferda) PDIP Aceh. (Istimewa)

 

Konferda di Aceh menjadi pemuncak dari kegiatan Konfercab dan Konferda di seluruh Indonesia, sebagai prasyarat pelaksanaan Kongres V yang akan diselenggarakan di Bali pada 8-10 Agustus

Balinetizen.com, Jakarta 

DPD PDI Perjuangan Provinsi Aceh menjadi pemuncak konsolidasi organisasi melalui konferensi daerah (Konferda) dan terpilih sebagai ketua, Muslahuddin Daud, mantan konsultan Bank Dunia yang memilih keluar dan menjadi pembina petani di kampung halamannya di Aceh.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan hal itu melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Minggu (4/8)

Menurut Hasto Kristiyanto, Konferda di Aceh menjadi pemuncak dari kegiatan Konfercab dan Konferda di seluruh Indonesia, sebagai prasyarat pelaksanaan Kongres V yang akan diselenggarakan di Bali pada 8-10 Agustus.

“Konsolidasi organisasi yang dilakukan PDI Perjuangan pada tingkat cabang dan daerah, berupa evaluasi, sinkronisasi program, dan pergerakan struktural partai di tingkat kabupaten/kota hingga provinsi,” katanya.

Menurut Hasto, kini PDI Perjuangan memiliki struktur baru di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. DPD PDI Perjuangan Aceh, kata dia, adalah yang terakhir melakukan Konferda pada 3 Agustus kemarin.

“Aceh menjadi puncak konsolidasi. Ibu Megawati Soekarnoputri, dengan kejernihannya dalam melakukan profiling kader, akhirnya menugaskan Muslahuddin Daud, untuk memimpin PDI Perjuangan di Aceh,” katanya.

Menurut dia, Muslahuddin adalah sosok cendekiawan berpengalaman luas dan visioner yang menjadi konsultan Bank Dunia.

“Namun karena panggilan nuraninya, Muslahuddin memilih mundur dari Bank Dunia dan menjadi pejuang kemanusiaan di kampung halamannya di Aceh dengan membantu para petani,” ujar Hasto.

Sementara, sekretarisnya adalah Yunia Sofiasti, seorang muda yang terjun ke politik dengan basis pengalaman luas sebagai arsitek. Bendaharanya adalah Hamdani, seorang mantan aktivis ormas kemahasiswaan yang pernah berprofesi sebagai pengusaha kopi.

“Seluruh pimpinan baru DPD PDI Perjuangan Aceh tersebut dipilih dengan kewajiban memahami kebudayan Aceh,” katanya.

Dengan selesainya Konferda di Aceh, kata dia, maka PDI Perjuangan semakin meneguhkan diri sebagai partai yang membumikan demokrasi Pancasila dengan mengedepankan musyawarah.

“Hal itu bukan berarti meniscayakan kemajuan peradaban dengan munculnya berbagai teknologi baru. PDI Perjuangan justru menerapkan berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, perilaku organisasi, kepemimpinan, dan strategi politik dengan Pancasila sebagai panduannya,” katanya.

Hasto menegaskan, struktur baru PDI Perjuangan di seluruh Indonesia itu diwujudkan dengan prinsip kaderisasi yang muncul dari bawah. “Jadi, PDI Perjuangan menjauhkan diri dari langkah pragmatis seperti membajak kader partai lain,” katanya.

Berpolitik, kata dia, adalah investasi kehidupan bagi bangsa dan negara, sehingga harus dilakukan dengan cara yang baik-baik dan bukan jalan pintas.

“Kami percaya bahwa demokrasi Pancasila yang dijalankan dengan musyawarah, gotong royong, dan digelorakan oleh rasa cinta pada tanah air, adalah jalan demokrasi terbaik yang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia,” ujarnya. (Antara)


Hot this week

Mangku Pastika : Hindari Umat Hindu Pindah ke Agama Lain, Jangan bikin Ritual yang Ribet

  Balinetizen.com, Denpasar Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti...

Serial WeTV Original-TITISAN Tayang 19 November 2020, Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix Serentak di 7 Negara

Balinetizen.com, Jakarta-   Platform berbasis aplikasi dan website milik raksasa teknologi...

GP. Ansor : Umat Hindu Tidak Pernah Mempersulit Kegiatan Muslim Bali

  Balinetizen.com, Buleleng - Kejadian penolakan warga Dusun Magir Lor Desa...

Perbekel dan Lurah Diminta Memasang Papan Pengumuman Warga Penerima Bantuan

Balinetizen.com, Jembrana-   Keran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19, baik dari...

Amplop Berisi Peluru Untuk Paus Fransiskus Disita Polisi

    Balinetizen.com, Roma- Sebuah amplop berisi tiga butir peluru pistol yang...

Bunyi Kulkul Tandai Peresmian Bale Kertha Adhyaksa Denpasar, Gubernur Koster: Revitalisasi Hukum Adat sebagai Benteng Budaya Bali

  Balinetizen.com, Denpasar Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama Kepala Kejaksaan Tinggi...

Pemprov Jakarta Siap Dukung Pembangunan MRT Bali, Gubernur Koster: Solusi Masalah Kemacetan

  Balinetizen.com, Denpasar  Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Jakarta,...

Resmi Ditutup Berdampak PHK, Komisi IV DPRD Badung Sidak Pabrik Coca Cola Pastikan Hak-Hak Karyawan Terpenuhi

Balinetizen.com, Badung Komisi IV DPRD Kabupaten Badung menggelar Kunjungan Kerja...

Raker Komisi II DPRD Badung Bahas RKPD 2025

Balinetizen.com, Badung Komisi II DPRD Kabupaten Badung menggelar Rapat Kerja...

Lapangan Terbang Letkol Wisnu Menyisakan Persoalan Dengan Masyarakat

  Balinetizen.com, Buleleng Keberadaan Lapangan Terbang (Lapter) Letkol Wisnu di Desa...

Diganjar Penghargaan, Pemprov Bali Tingkatkan Implementasi Perda KTR

  Balinetizen.com, Jakarta Komite Nasional Pengendalian Tembakau memberikan penghargaan kepada Gubernur...

Razia Gabungan, Satlantas Polres Jembrana Tindak Pengendara Melanggar

Balinetizen.com, Jembrana  Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Jembrana menggelar razia...
spot_img

Related Articles

Popular Categories