Luncurkan Buku “Eat, Play, Love”, Toya Devasya Angkat Tema Story-Nomics di Ulang Tahun ke-22

0
122
Talk Sow Story-Nomics Perayaan Ulang Tahun Toya Devasya ke-22, Jumat (19/7).

Balinetizen.com, Bangli


Toya Devasya Geopark Resort & Villas merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22. Dalam HUT ke-22, Toya Devasya mengangkat tema mengenai dua hal meliputi Story-Nomics dan Toya Devasya Goes Digital. Hal tersebut disampaikan I Ketut Mardjana selaku General Manager (GM) sekaligus Owner Toya Devasya Geopark Resort & Villas pada acara Talk Show Story-Nomics, Jumat (19/7) di Toya Devasya.

Menurutnya, Story-Nomics diartikan wisata bercerita yang mengangkat suatu hal-hal yang ada di lingkungannya, seperti faktor budaya dan alam. Dalam perayaan tahun ini Toya Devasya meluncurkan buku bertajuk “Eat, Play, Love. 

Buku berjudul Eat, Play, Love juga bercerita tentang permasalahan yang ada secara culture atau budaya dan natural atau alam yang ada di daerah Kintamani, khususnya Toya Devasya. “Saya disini dibantu oleh pak Andre dari Jakarta, yang betul-betul seorang penulis dan banyak hasil tulisannya, termasuk menulis buku tentang Toya Devasya dan sangat keren banget. Hal inilah yang dikembangkan secara online kedepan,” ungkapnya.

Dalam perayaan ulang tahun dengan Tema Story-Nomics ini, Toya Devasya secara khusus mengundang Dee Lestari, seorang penulis kenamaan Indonesia, dan Ni Luh Djelantik, tokoh masyarakat Kintamani dan anggota DPD RI, untuk berbicara tentang kekuatan narasi bagi industri pariwisata.

Dee Lestari, dengan reputasinya yang mendunia, membagikan pandangannya tentang bagaimana cerita dapat menjadi alat yang kuat dalam mengembangkan pariwisata. 

Sementara itu, Ni Luh Djelantik memberikan perspektifnya tentang bagaimana narasi dapat digunakan untuk mempromosikan dan melestarikan kekayaan budaya lokal serta memberdayakan masyarakat setempat.

Selain itu, lanjutnya Toya Devasya juga bakal mengembangkan proses digitalisasi sebagai mutual benefit yang bisa dikembangkan kedepan. Melalui proses digital, diakui bisa memudahkan proses segala hal, baik kontrol pemesanan maupun proses pembayaran serba digital. “Sekarang ini, kita baru memulai, kita starter. Kita mulai dengan website dan accounting system’ masih dalam proses digitalisasi,” tambahnya.

Mengingat, Toya Devasya Goes Digital ini merupakan suatu proses menuju digitalisasi, yang diawali dengan cashier payment secara bertahap tentang masalah pemesanan, baik menulis order, yang nantinya customer tinggal dimuat dalam tab hingga order sampai ke dapur. “Tentunya bagi Pak Harland Firman Agus sebagai proses pembelajaran tentang bagaimana masalah pengelolaan digitalisasi Toya Devasya. Pak Harlan ini dari Bandung, dia seorang anak muda yang baru memulai bisnisnya, tapi sudah melejit sekali, customer bukan hanya orang Indonesia, tapi merambah negara lain, seperti Malaysia dan Thailand,” paparnya.

Disebutkan, melalui website, para wisatawan bisa memesan kamar, membayar dan sebagainya secara digital. (RED-BN)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here