Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry, M.Si mengunjungi Bank Gen Balitbangtan yang berada di Kantor Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), Bogor, Selasa (16/04/2019).
Balinetizen, Jakarta
Bank Gen Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) patut dikembangkan karena memiliki fasilitas penyimpanan berstandar internasional. Fasilitas yang dimaksud adalah ruang penyimpanan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang yang mampu menyimpan benih hingga 100 tahun.
Hal tersebut disampaikan Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry, M.Si saat mengunjungi Bank Gen Balitbangtan yang berada di Kantor Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen), Bogor, Selasa (16/04/2019).
Menurut Fadjry, tidak ada lembaga maupun instansi di Indonesia yang memiliki koleksi sumber daya genetik (SDG) pertanian seperti yang dimiliki Bank Gen Balitbangtan. Untuk itu besar harapan Fadjry agar semua SDG pertanian di Indonesia dapat dikonservasi dengan baik di bank gen.
“Beberapa unit kerja dan unit pelaksana teknis di Balitbangtan sudah ada kerja sama untuk mengoleksi SDG di bank gen. Ini terus kita dorong sehingga semua koleksi yang sudah diinventarisasi itu bisa berada di sini,” ungkapnya.
Fadjry menambahkan, jenis SDG yang dapat dikoleksi bukan hanya bahan pangan, tapi juga hortikultura, perkebunan, bahkan peternakan. Penyimpanannya bisa dalam bentuk benih, kultur jaringan, bahkan gen.
Bagi Fadjry, menambah koleksi SDG di bank gen harus dilakukan untuk kepentingan perakitan varietas unggul baru, karena menciptakan suatu varietas diperlukan material genetik yang banyak. Selain itu konservasi juga berfungsi untuk melindungi SDG pertanian Indonesia agar tidak mudah dicuri oleh pihak luar.
“Kalau tidak dikonservasi, bisa saja SDG kita diklaim oleh negara lain. Namun dengan adanya pemetaan yang dilakukan di bank gen ini kita akan tau mana-mana saja yang dimiliki Indonesia,” jelas Fadjry.
Kepala BB Biogen, Mastur PhD menyebutkan, koleksi di Bank Gen Balitbangtan saat ini sebanyak 10.839 aksesi yang meliputi serealia sebanyak 5.036 aksesi, aneka kacang 3.131 aksesi, aneka umbi 2.426 aksesi dan lainnya sebanyak 246 aksesi.
Koleksi tersebut jika ditambah dengan koleksi dari UPT komoditas lingkup Balitbangtan lainnya bisa mencapai lebih dari 30 ribu aksesi. Untuk mencapai target menjadi Bank Gen Nasional berkelas dunia, sebagai negara dengan kekayaan megabiodiversity nomor dua di dunia, Mastur pun berharap agar koleksi bank gen terus meningkat hingga 500 ribu aksesi.
Penulis: Andika Bakti
Editor : Sutiawan