Orang Minum Kopi karena Dampaknya, Bukan Rasanya

የዩናይትድ ስቴትስ የውጭ ጉዳይ ሚኒስትር ሬክስ ቲለርሰን በኢትዮጵያ

Apakah Anda penikmat kopi dan memilih kopi yang dipanggang pada tingkat tertentu, misalnya dark roast? Ternyata, pilihan kita atas kafein kopi – atau mungkin minuman bersoda yang manis – bukan didorong oleh rasa minuman itu melainkan bagaimana perasaan kita setelah menikmatinya. Tim ilmuwan genetika pada Northwestern University menerbitkan kesimpulan kajian baru itu dalam Human Molecular Genetics baru-baru ini.

Dalam karya yang pernah diterbitkan, Marilyn Cornelis telah menulis tentang genetika konsumsi kopi. Kepada kantor berita Perancis, AFP, Cornelis mengatakan, untuk karya terbaru, ia akan menetapkan gen perasa mana yang bertanggung jawab atas apa yang kita minum.

Tetapi, ia dan timnya terkejut, ketika mendapati bahwa pilihan orang ternyata tidak didasarkan pada variasi dalam gen perasa, melainkan pada gen-gen yang terkait efek minuman.

“Genetika yang mendasari pilihan kita terkait komponen psikoaktif dari minuman,” ujar Cornelis. “Orang menyukai perasaan yang timbul setelah meminum kopi. Itu sebabnya mereka meminumnya.”

Hasil penelitian yang didanai Asosiasi Jantung Amerika dan Institut Kesehatan Nasional itu mengumpulkan kuesioner diet 24 jam dari sekitar 336 ribu orang keturunan Eropa dari Biobank, Inggris.

Minuman dibagi menjadi kelompok rasa-pahit dan kelompok rasa-manis.

Pahit termasuk kopi dan teh, jus jeruk bali, anggur merah dan minuman beralkohol; sedangkan yang manis termasuk minuman yang diberi gula, minuman yang diberi pemanis buatan, dan jus buah bukan jeruk.

Tim peneliti kemudian melakukan kajian luas terkait genome mengenai pola konsumsi, yang pada gilirannya divalidasi dalam tiga populasi Amerika.

“Rasa mungkin menjadi faktor,” ujar Cornelis kepada AFP, tetapi “itu adalah rasa yang didapat.”

Susu, gula dan krim biasa ditambahkan pada kopi untuk menutupi rasa pahit.
Susu, gula dan krim biasa ditambahkan pada kopi untuk menutupi rasa pahit.

Kopi, karena pahitnya, “adalah sesuatu yang harus kita hindari pada tingkat evolusi,” katanya. “Tetapi, kita mengonsumsinya karena kita tahu menyamakan rasa tersebut dengan efek kafein.”

Satu faktor yang tidak diperhitungkan peneliti, katanya, adalah gula dan krim yang mungkin ditambahkan peserta kajian pada kopi mereka untuk menutupi rasa pahit.

Anomali Gen Obesitas

Cornelis juga mendapati, orang yang memiliki varian tertentu dalam gen, yang disebut FTO, lebih menyukai minuman manis. Hasil itu mengejutkan karena varian yang sama sebelumnya dikaitkan dengan risiko obesitas yang lebih rendah.

Menyebut temuan itu “bertentangan dengan intuisi,” Cornelis mengatakan: “FTO selama ini menjadi semacam gen misterius, dan kita tidak tahu persis bagaimana gen itu terkait obesitas.

“Gen itu tampaknya berperan dalam perilaku, yang dikaitkan dengan pengelolaan berat badan.”

Temuan keseluruhan penelitian itu pada akhirnya bisa membantu peneliti mendapatkan cara untuk intervensi ketika pola konsumsi menjadi tidak sehat.

Minuman manis terkait obesitas dan berbagai kondisi terkait. Sedangkan minuman beralkohol, terkait lebih dari 200 penyakit dan bertanggung jawab atas sekitar enam persen kematian global.(ka)


Hot this week

Mangku Pastika : Hindari Umat Hindu Pindah ke Agama Lain, Jangan bikin Ritual yang Ribet

  Balinetizen.com, Denpasar Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti...

Serial WeTV Original-TITISAN Tayang 19 November 2020, Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix Serentak di 7 Negara

Balinetizen.com, Jakarta-   Platform berbasis aplikasi dan website milik raksasa teknologi...

GP. Ansor : Umat Hindu Tidak Pernah Mempersulit Kegiatan Muslim Bali

  Balinetizen.com, Buleleng - Kejadian penolakan warga Dusun Magir Lor Desa...

Perbekel dan Lurah Diminta Memasang Papan Pengumuman Warga Penerima Bantuan

Balinetizen.com, Jembrana-   Keran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19, baik dari...

Amplop Berisi Peluru Untuk Paus Fransiskus Disita Polisi

    Balinetizen.com, Roma- Sebuah amplop berisi tiga butir peluru pistol yang...

Kampanye Koster: Insentif Bagi Keluarga Bali dengan Empat Anak atau Lebih

  Balinetizen.com, Denpasar Calon Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengisyaratkan bahwa...

Humas Brimob Ditingkatkan, Pelatihan Tahap II 2024 Bersama PP IWO

  Balinetizen.com, Jakarta Korps Brimob Polri bekerja sama dengan Ikatan Wartawan...

Koster Hadiri Nikah Tokoh Demokrat Buleleng

Balinetizen.com, Buleleng Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster menghadiri...

KPU Buleleng Beri Ruang Masyarakat Memberikan Masukan Dan Tanggapan Kepada Dua Paslon Pilkada Buleleng Yang Memenuhi Syarat

Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Gede Agus Tryo Arisnawan Balinetizen.com,...

Penjualan Eceran Agustus 2024 Diperkirakan Tumbuh

Balinetizen.com, Denpasar Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada Agustus...

Kasus Gigitan Anjing Rabies di Jembrana Terus Meningkat

  Balinetizen.com, Jembrana Gigitan hewan penular rabies (HPR) menghantui masyarakat...

Tiga Hari Pelaksanaan Transaksi Pameran UMKM Jembrana Tembus Ratusan Juta Rupiah

  Balinetizen.com, Jembrana Pameran UMKM dalam rangkaian peringatan Hari Ulang...

Hari Ketujuh, Pencarian ABK Hilang Belum Ditemukan

Ilustrasi Balinetizen.com, Jembrana Memasuki hari ketujuh pencarian ABK Mohammad Fadil (25)...
spot_img

Related Articles

Popular Categories