KPU Jembrana Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara
Balinetizen, Jembrana
KPU Jembrana menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara, Selasa (9/4). Simulasi dilaksanakan di TPS 03 di aula kantor desa setempat di Banjar Budeng, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana.
Saat simulasi tersebut para pemilih yang datang melakukan pemungutan suara selain mendapat makan juga mendapat souvenir dari penyelenggara simulasi.
Komisioner KPU Jembrana Ketut Adi Sanjaya ditemui dilokasi Selasa (9/4) mengatakan tujuan dari dilaksanakannya simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk mengetahui permasalah yang ada di TPS.
Selain itu lanjutnya, juga untuk mengetahui waktu, baik saat pemungutan maupun penghitungan suara dari masing masing jenis surat suara pada Pemilu 2019.
Pada pemungutan suara sambungnya, pihaknya menemukan dua permasalahan khususnya yang dialami para pemilih manula yakni masalah waktu dan pelipatan kembali surat suara. Sehingga dibantu oleh petugas KPPS 6 (petugas yang menjaga kotak suara) namun atas persetujuan seluruh saksi parpol dan Pengawas TPS.
“Mereka rata-rata kesulitan dalam melipat kembali surat suara. Waktu ketika mencoblos juga lumayan lama 9 sampai 10 menit. Yang lainnya umumnya hanya 2 sampai 2,5 menit” jelas Sanjaya yang membidangi Divisi Teknik Penyelenggara pada KPU Jembrana.
Menurutnya, simulasi tersebut sengaja dilaksanakan samapersis dengan kondisi pemungutan suara pata tanggal 17 April mendatang yang dimulai dengan pembagian surat undangan C6 bagi para pemilih tiga hari sebelum dilaksanakan simulasi.
Pemungutan suara dilaksanakan mulai pukul 07.00 hingga 13.00 Wita yang dilanjutnya dengan penghitungan suara.
“Dari 273 DPT yang hadir 217 pemilih, dimana satu pemilih dari luar daerah dengan membawa formulir A5 (pindah pilih)” ujarnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Bali Gede John Darmawan Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat berharap partisipasi pemilih pada pemilu 2019 tanggal 17 April bisa lebih meningkat karena dipaksanakan pada hari libur.
“Hari ini, bukan hari libur kehadiran pemilih bisa mencapai 80 persen. Saya meyakini ini dapat meningkat apalagi nanti tanggal 17 April merupakan hari libur” ujarnya.
Simulasi tersebut menurutnya sangat penting sebagai proses pengenalan kepada masayarakat tentang pemungutan suara dibalik bilik pada Pemilu 2019.
Di Bali lanjutnya, sudah lima kabupaten yang sudah menggelar simulasi pemungutan dan penghiuingan suara. Masalah yang terjadi umumnya pada pemilih manula yang saat pencblosan memakan waktu dari 8 sampai 9 menit.
“Umumnya tadi rata-rata 2 sampai 2,5 menit. Hanya pada manula sekitar 8 sampai 9 menit. Tadi saya lihat dari 10 orang manula ada 3 yang didampingi. Ini bisa dilakukan tapi pendampingnya harus mengisi form C3” tandasnya.
Untuk penghitungan suara lanjunya, khusus untuk pilpres rata-rata memakan waktu hingga 30 menit. Sedangkan untuk DPR, DPRD Provinsi hibgga DPRD Kabupaten Kota rata-rata 2 jam.
“Umumnya dari pemungutan sampai penghitingan suara baru selasai sekitar pukul 23.00” pungkasnya. (Komang Tole)