Peneliti dari Universitas Indonesia Ade Armando menyamakan gerakan keislaman eksklusif ‘Tarbiyah’ dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Peneliti Ade Armando mengatakan organisasi Tarbiyah merupakan salah satu organisasi yang memiliki basis kokoh dan terus berkembang di Universitas Indonesia (UI). Organisasi ini terwujud dalam Lembaga Dakwah Kampus SALAM UI (Nuansa Islam UI) yang mendapat dana dari UI. SALAM UI dipimpin Ketua Majelis Syuro yang merupakan mahasiswa senior yang dipilih pengurus Tarbiyah.
Ade menyebut SALAM UI yang merupakan organisasi Tarbiyah ini pada dasarnya adalah gerakan politik yang memiliki cita-cita sebuah negara yang dapat memastikan penegakan syariah Islam. Salah satu contohnya adalah penerapan peraturan daerah syariah di Depok, Jawa Barat.
“Majelis Syuro (MS) berkoordinasi dengan alumni dan dosen yang tergabung dengan Tarbiyah, dan memiliki hubungan dengan PKS Wilayah Dakwah Jawa Barat. Jadi anda jangan berpikir SALAM itu organisasi independen. Dia adalah kaki tangan PKS, adanya di UI,” jelas Ade Armando di Hotel Ibis, Jakarta, Jumat (31/5/2019).
“Kalau sekarang dia nampak tidak terlalu konfrontatif itu karena adalah bagian dari proses antara. Sekarang terlalu bodoh buat kalangan islamis untuk menunjukkan sikap violence terhadap kalangan nonmuslim. Tapi begitu mereka berkuasa dijamin dalam negara ini ada 2 strata muslim dan nonmuslim,” imbuhnya.
Salah satu keutamaan dari gerakan Tarbiyah, kata Ade yaitu organisasi ini memiliki sistem pendukung bagi anggotanya. Semisal Rumah Kepemimpinan yang membiayaipendidikan dan biaya hidup mahasiswa berpretasi.
Menurut temuan Setara Institute, gerakan Tarbiyah tidak hanya ada di UI, melainkan juga berada di kampus-kampus negeri lainnya. Antara lain Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Gadjah Mada. Menurut Setara kondisi seperti ini pada situasi tertentu dapat mengancam demokrasi dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
PKS Bantah Politisasi Kampus
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS), Mardani Ali Sera, membantah melakukan kegiatan politik di kampus. Menurutnya, PKS merupakan partai politik yang bekerja berdasar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.
“Wilayah kerjanya sesuai dengan AD-ART berusaha mewujudkan cita-cita negara seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. PKS tidak ke kampus,” jelas Mardani melalui aplikasi pesan online.
“Tiap parpol yang baik mesti talent scouting agar bakat terbaik dapat berkontribusi membangun negeri.Tapi tidak ada hubungan struktural. Mungkin personal ,” imbuhnya.
Mardani menegaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan Pancasila adalah konsensus bersama yang telah menjadi warisan dari para pendiri bangsa yang harus dijaga dan dirawat bersama. (sm/em)
Sumber : VOA Indonesia