Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra mewakili Bupati Klungkung, menerima audensi dari Tim Pusat Kajian Sapi Bali dari Universitas Udayana
Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra mewakili Bupati Klungkung, menerima audensi dari Tim Pusat Kajian Sapi Bali dari Universitas Udayana yang dipimpin oleh Ketua Pusat Kajian Sapi Bali, Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti , Mkes. Pertemuan Tim Pusat Kajian Sapi Bali ini merupakan tindaklanjut yang sebelumnya sudah dilaksanakan dengan Bupati Suwirta beberapa waktu lalu yang membahas tentang program Sapi Bali Tersertifikasi dalam upaya peningkatan nilai jual/harga sapi Bali. Acara tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Ida Bagus Juanida yang bertempat di ruang rapat Kantor Bupati Klungkung, Rabu (19/6/2019).
Menurut Tim Ketua Pusat Kajian Sapi Bali, Prof. Dr. Ni Ketut Suwiti, Mkes, sejak tahun 2015 Pusat Kajian Sapi Bali bersama Dinas Pertanian Klungkung telah merancang kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas sapi Bali di Nusa Penida. Kegiatan diawali dengan melakukan seminar, menyusun perencanaan Vilage Breeding Center (VBC), melakukan pendampingan kepada peternak, verifikasi dan validasi SKLB (Surat Keterangan Layak Bibit) serta lomba ternak di tahun 2017. “Seluruh program tersebut belum mampu memberikan outcome kepada peternak dan terbukti dengan masih rendahnya nilai jual sapi Bali,” Ujarnya
Sekda I Gede Putu Winastra menyampaikan Sapi nantinya harus memiliki kwalitas yang lebih baik, menghasilkan daging dan bibit yang bagus pula. Setelah nantinya sapi menjadi banyak dipasaran, Pemerintah juga harus menjamin harga sapi tetap stabil. “Jika kwalitas daging sapi Bali dianggap kurang bagus, maka tugas dari para peneliti, akademisi dan juru masak untuk meneliti dan mengolah daging sapi balisehingga bisa menyaingi daging lainnya yang kwalitasnya lebih bagus,” Ujarnya.
Lebih lanjut, Sekda Winastra menambahkan melalui program Padat Karya Produktif bagi warga miskin, Pemkab Klungkung akan membantu warga kurang mampu yang mau menjadi peternak dengan pemberian bibit sapi tersertifikasi. “Semoga Lembaga Pusat Kajian Sapi Bali mampu menciptakan bibit sapi yang berkwalitas dan tersertifikasi,” Harapnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung Ida Bagus Juanida menyampaikan terkait sertifikat bibit sapi di Nusa Penida itu ditentukan dari indikator-indikatornya seperti apa baik itu induknya, berat lahirnya, pada umur sekian tinggi dan lingkar badannya berapa. “Sertifikat bibit sapi itu ditentukan bukan karena gemuknya saja, tetapi harus dicari seleksi induknya, urutan kelahiran dan keturunannya jika sudah memenuhi persyaratan tersebut baru bisa di sertifikat,” ujarnya. (Humasklk/puspa).