Tarif Baru Ojol Masih Mahal, Bakal Gerus Permintaan

Ilustrasi-Ojek Online (Ojol)

Balinetizen, Jakarta

Tarif ojek online (ojol), yang berlaku terhitung 1 Mei 2019, dinilai masih mahal dan memberatkan kosumen. Kondisi ini disebabkan karena tarif yang tercantum dalam Kepmen Perhubungan No. 348/2019 tersebut, hanyalah angka yang diterima oleh driver.
“Jumlah itu belum memperhitungkan biaya komisi untuk aplikator. Artinya, biaya yang harus dibayar konsumen, nantinya menjadi lebih mahal,” kata Rumaya Batubara, Ketua Tim Peneliti Reasearch Institute of Socio-Economic Development (RiSED).

Perihal kenaikan tarif ojol pasca uji coba di 5 kota kemarin terlihat mulai ramai diperbicangkan di beberapa sosial media.

Menurut salah satu akun twitter @nisaknisot, “Per 1 Mei 2019, Grab dan Gojek ada tarif baru, sekali berangkat kantor PP Rp20rb, x sebulan= Kerjaku berat diongkos.”
Lain halnya dengan akun twitter @rkivehigh,” gila gila tarif gojek sm grab naik banget jadi super mahal WKWKWKW gak akan tiap hari pake deh.”
Kemudian akun @Bay996BM,” Tarif Grab Sama Gojek Naik Per 1 Mei 2019, biasanya dari stasin ke kantor t rubu tapi ini harus bayar 10 ribu, kami Rakyat Kecil Menangis, muai berfikir pake trans Jakarta lagi ni.”
Rumaya mengatakan, soal potensi enaikan harga dan keluhan konsumen itu juga sudah diperkirakan dalam simulasi yang dibuat RiSED. Bila memberlakukan tarif baru di Jabodetabek dan kemudian aplikator penyedia layanan transportasi online akan mendapat komisi 20%, menurut dia, tarif batas bawah konsumen akan menjadi Rp 2.500 per km dan tarif batas atasnya menjadi Rp 3.125 per km.
Dia melanjutkan, dengan mengambil asumsi jarak tempuh rata-rata pengguna ojol per hari adalah 9 km dan dengan kenaikan tarif sebesar Rp 700 per km, konsumen akan mendapat tambahan beban biaya menjadi Rp 6.300 per hari.
“Padahal, hampir 50% konsumen hanya mau menambah pengeluaran utuk ojol maksimal Rp 5.000/hari. Sebanyak 22% lainnya tidak mau menambah pengeluaran sama sekali. Dengan angka ini, secara total sebanyak 72% konsumen berpotensi besar meninggalkan layanan ojol,” kata dia.
Hal ini dipengaruhi, lanjut dia, karena kondisi konsumen yang sangat peka terhadap perubahan harga ojol.
Sebelumnya diketahui, pemberlakuan tarif baru ojek online diprediksi menjadi ancaman untuk keberlangsungan bisnis ojek online, karena bisa menimbulkan turunnya peminat menggunakan layanan transportasi berbasis aplikasi tersebut.
“Kenaikan tarif ini bisa berdampak kepada penurunan minat pengguna ojek online tersebut. Selain konsumen yang dirugikan, juga akan signifikan juga dampaknya kepada driver yang jumlahnya jutaan itu,” kata Gunawan Benyamin, Pengamat Milenial dan Ekonomi Sumatra Utara ketika itu.

Editor : Sutiawan


Hot this week

Mangku Pastika : Hindari Umat Hindu Pindah ke Agama Lain, Jangan bikin Ritual yang Ribet

  Balinetizen.com, Denpasar Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti...

Serial WeTV Original-TITISAN Tayang 19 November 2020, Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix Serentak di 7 Negara

Balinetizen.com, Jakarta-   Platform berbasis aplikasi dan website milik raksasa teknologi...

GP. Ansor : Umat Hindu Tidak Pernah Mempersulit Kegiatan Muslim Bali

  Balinetizen.com, Buleleng - Kejadian penolakan warga Dusun Magir Lor Desa...

Perbekel dan Lurah Diminta Memasang Papan Pengumuman Warga Penerima Bantuan

Balinetizen.com, Jembrana-   Keran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19, baik dari...

Amplop Berisi Peluru Untuk Paus Fransiskus Disita Polisi

    Balinetizen.com, Roma- Sebuah amplop berisi tiga butir peluru pistol yang...

24 Peserta Pemagangan ke Jepang dari Jembrana Dilepas, Bupati Ingatkan Manfaatkan Kesempatan Emas

  Balinetizen.com, Jembrana Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, secara resmi...

Jembrana Miliki Rumah Singgah , Layani Keluarga Penunggu Pasien, Masyarakat Pencari Kerja dan mengurus Kuliah

  Balinetizen.com, Jembrana Setelah sebelumnya meluncurkan program mobil layanan antar jemput...

Selamatkan Air, Demi Kehidupan : Bali Sedang Krisis Air Bersih

Pakar Lingkungan dan Pertanian Organik, Prof. Dr. Ir. Ni...

Kerja Sama Pemerintah dan Masyarakat Jadi Kunci Atasi Permasalahan Sampah

  Balinetizen.com, Buleleng Permasalahan sampah masih menjadi tantangan serius di Bali....

Orang Tua Berperan Dalam Mendampingi AnakSaat Bermedsos

Balinetizen.com, Denpasar Pendampingan orang tua terhadap anak saat anak bermedia...

Wisatawan Asing di Bali Wajib Patuhi Aturan Ini di 2025 atau Kena Sanksi!

Balinetizen.com, Denpasar Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Bali, Wayan Koster...

Buleleng Jadi Tuan Rumah Tunggal Porprov 2027

  Balinetizen.com, Buleleng Kabupaten Buleleng disetujui dan ditetapkan menjadi tuan rumah...

Festival Kesanga = Festival Ogoh-Ogoh = Festival Bhuta?

Ilustrasi Balinetizen.com, Denpasar Festival Kesanga lagi marak pemberitaannya di media sosial....
spot_img

Related Articles

Popular Categories