Bahas Program dan Anggaran 2024, Komisi IV DPRD Badung Gelar Raker dengan Tiga OPD

 

Ketua Komisi IV DPRD Badung Made Suwardana memimpin raker dengan tiga OPD untuk membahas anggaran dan program yang dilakukan pada 2024, Senin (23/10/2023).

 

Balinetizen.com, Badung

Komisi IV DPRD Badung yang dipimpin Ketua Komisi Made Suwardana, Senin (23/10/2023) menggelar rapat kerja (raker) dengan tiga organisasi perangkat daerah (OPD). Ketiga OPD tersebut adalah Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga, dan RSD Mangusada.

Selain Made Suwardana, acara tersebut dihadiri anggota Komisi IV lainnya yakni Made Sumerta, Wayan Edy Sanjaya, Ni Luh Putu Gede Rara Hita Sukma Dewi, serta Nyoman Dirgayusa. Dari tiga OPD, hadir Kepala Disdikpora Gusti Made Dwipayana, Kadis Kesehatan dr. I Made Padma Puspita, dan Direktur RSD Mangusada dr. Wayan Darta beserta sejumlah stafnya.

Setelah membuka raker, Ketua Komisi IV Made Suwardana memberikan kesempatan kepada pimpinan ketiga OPD untuk memaparkan program dan anggaran yang diterima untuk tahun 2024. “Dengan dana yang diperoleh, apakah semua program sudah ter-cover atau ada program-program yang memang belum memperoleh alokasi anggaran,” ujar politisi PDI Perjuangan asal Kapal tersebut.

Diawali oleh Kadis Kesehatan Made Padma Puspita membeber anggaran serta program yang dilakukan pada 2024. Anggaran untuk Dinas Kesehatan berjumlah 14 persen dari APBD Badung atau setara dengan Rp 944 miliar. Dana ini terbagi dua yakni untuk Dinas Kesehatan Rp 550 miliar dan RSD Mangusada Rp 394 miliar. Dua kegiatan besar yang akan dilakukan yakni pengembangan puskesmas rawat inap menjadi rumah sakit di Abiansemal dan Petang. Di Abiansemal menjadi RS tipe C, sedangkan di Petang menjadi RS tipe D. “Selain untuk pembangunan, anggaran ini juga digunakan untuk gaji PNS dan tenaga kegiatan dengan angagran Rp 184 miliar,” katanya.

Baca Juga :
Sekda Buleleng Harap Generasi Muda Terdorong Pelajari Bahasa Bali

Sementara itu, Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gusti Made Dwipayana memaparkan, pihaknya memperoleh anggaran Rp 1,4 triliun. Jumlah ini naik dari 2023 yang berjumlah Rp 1,3 triliun. Dia pun merinci pemanfataan dana tersebut baik untuk belanja pegawai maupun untuk belanja pembangunan secara fisik sekolah maupun kegiatan lainnya di pemuda maupun di bidang olah raga.

Berikutnya Direktur RSD Mangusada Wayan Darta merinci anggaran yang dikelola pada 2024 berasal dari APBD Badung Rp 209 miliar dan BLUD (pendapatan RS) Rp 184 miliar. Dia pun merinci pemanfaatan anggaran tersebut baik untuk pembangunan maupun operasional berupa gaji pegawai.

Setelah itu, masukan-masukan disampaikan anggota Komisi IV kepada ketiga OPD tersebut. Wayan Edy Sanjaya menyoroti tenaga P3K yang sulit ditembus oleh sopir ambulan, termasuk perawat dan bidan. Dia pun mempertanyakan apa yang akan dilakukan terhadap pegawai yang tak bisa menembus P3K. Selanjutnya Edy Sanjaya meminta Dinas Kesehatan untuk memberi atensi pada stunting yang saat ini masih tinggi di Badung. “Malu Badung memiliki stunting tinggi padahal APBD Badung tertinggi nomor 2 di Indonesia,” katanya.

Made Sumerta menyoroti terkait penerimaan pasien di sebuah RS tetapi akhirnya dirujuk lagi ke RS lainnya dengan alasan tidak adanya peralatan. “Jika memang kondisinya seperti itu, lebih baik jangan diterima dan langsung arahkan ke RS mana yang menyiapkan alat lengkap,” tegasnya.

Ketua Komisi IV akhirnya akan mengagendakan raker berikutnya untuk bisa memberikan pembahasan secara lengkap. Saat ini, pihaknya belum memahami karena materinya baru saja diterima beberapa saat sebelum raker dimulai. (RED-BN)

Leave a Comment

Your email address will not be published.