Balinetizen.com, Denpasar-
Asri Mufti Aziz, Pemimpin Kantor Cabang BRI Gatot Subroto Denpasar, menanggapi kasus kehilangan dana nasabah BRI, Ni Luh Putu Rustini, senilai Rp36,9 juta dari rekening tabungannya di Bank BRI Cabang Munggu, Badung.
BRI katanya, telah melakukan investigasi dan menemukan bahwa Rustini merupakan korban kejahatan penipuan online atau social engineering.
“BRI menyesalkan kejadian ini dan hanya akan mengganti kerugian jika kelalaian terjadi pada sistem perbankan,” ungkap Asri dalam keterangan resminya di Denpasar Rabu 17 April 2024.
Bank ini mengimbau nasabah untuk berhati-hati dan tidak mengunduh aplikasi tidak resmi, serta menjaga kerahasiaan data pribadi dan perbankan.
BRI juga mengingatkan agar tidak sembarang menginstal aplikasi dari sumber tidak resmi yang dapat menjadi celah bagi para penipu digital.
Asri menegaskan bahwa BRI tidak pernah meminta data rahasia seperti username, password, PIN, atau kode OTP kepada nasabah.
“Komunikasi resmi BRI hanya melalui situs web dan media sosial resmi yang telah terverifikasi,” tandasnya.
Untuk informasi lebih lanjut, pihaknya mengimbau nasabah untuk dapat mengakses situs web resmi BRI atau menghubungi layanan pelanggan BRI di nomor 1500017 jika terjadi masalah.
Kasus kehilangan dana Rustini terjadi pada November 2023, saat ia menemukan saldo rekeningnya hanya sisa Rp800 ribu dari saldo sebelumnya Rp36,9 juta.
Meskipun menggunakan M-banking BRI, Rustini dengan tegas mengatakan tidak menerima notifikasi terkait dua kali transaksi penarikan uang yang mencurigakan di tabungannya.
“Tidak adanya notifikasi membuat saya heran. Saya ingin tahu bagaimana uang bisa keluar tanpa pemberitahuan,” ujar Rustini saat ditemui di Kantor Malekat Hukum Law Firm di Canggu, Badung, Rabu 17 April 2024.
Rustini mengaku akan terus mempertanyakan kasusnya ke bank BRI.(Tri Widiyanti)