Balinetizen.com, Denpasar
Perkelahian antar anak buah kapal (ABK) asal Lombok dan Kupang terjadi di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, pada Jumat (9/5/2025) dini hari. Aksi baku hantam yang terjadi di area dermaga barat selatan itu terekam kamera dan viral di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @djcuqketg6j.
Polsek Kawasan Pelabuhan Laut Benoa bergerak cepat menangani kasus tersebut dengan mengamankan para pihak yang terlibat sekitar 7 orang. Polisi juga telah menerima dua laporan resmi dari kedua belah pihak, yang masing-masing melaporkan diri sebagai korban.
Laporan polisi pertama tercatat dengan nomor LP/B/05/V/2025/SPKT.Unit Reskrim.Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa/Polresta/Polda Bali. Dalam laporan ini, dua ABK asal Lombok dilaporkan menjadi korban pemukulan.
Korban pertama adalah Aldi, pria kelahiran Seleparang, 1 Juli 1986, yang berdomisili di Karang Pendem, Suwela, Lombok Timur. Aldi mengalami luka di bagian kepala.
Korban kedua adalah Buhari, kelahiran Labuhan Lombok, 15 Juli 1982, warga Pringgabaya, Lombok Timur. Ia juga mengalami luka di bagian kepala.
“Kedua korban diduga dianiaya oleh dua ABK asal Kupang yakni Ricard Oma dan Ekber Nino Sora alias Rino,” ungkap AKP I Ketut Sukadi selaku Kasi Humas Polresta Denpasar, Sabtu (10/5/2025).
Laporan kedua dengan nomor LP/B/06/V/2025/SPKT.Unit Reskrim.Polsek Kawasan Pelabuhan Benoa/Polresta/Polda Bali mencatat Marthen Tebais, ABK asal Kupang, sebagai korban. Ia mengalami luka parah di bagian kepala, kedua mata lebam, luka di pipi kiri, dan luka di tangan kiri. Saat ini Marthen dirawat intensif di RS Surya Husada.
Korban diduga diserang oleh tujuh orang, yakni Awaluddin, Arman Mauladan, Budi Hardi, Supriyadi, Yogi Bahtiar, serta Buhari dan Aldi—dua ABK yang sebelumnya juga menjadi korban dalam laporan pertama.
AKP I Ketut Sukadi menjelaskan, peristiwa berdarah itu bermula sekitar pukul 00.10 WITA ketika saksi dan korban tiba di Pelabuhan Benoa menggunakan mobil elf.
Saat itu, mereka melihat sekitar delapan orang sedang minum minuman keras di sekitar Pos II Dermaga Barat Selatan, tepatnya di Jalan Ikan Tuna Raya, Banjar Pesanggaran, Desa Pemogan, Denpasar Selatan.
Korban dan saksi turun dari mobil dan makan di sebelah barat pos. Salah satu pelaku, Marthen Tebais, sempat datang dan berbincang dengan Arman Mauladan. Keduanya bahkan bersalaman sebelum Marthen pergi.
Beberapa menit kemudian, Marthen kembali bersama Ricard Oma dan Ekber Nino Sora alias Rino. Mereka mendatangi saksi dan korban sambil berkacak pinggang. Marthen lalu berkata, “KAMU NANTANGIN SAYA,” yang dijawab Arman, “KAMI TIDAK NANTANGIN.” Namun, Rino langsung memukul Andika Herliasyah, hingga terjadi kejar-kejaran.
Saksi dan korban sempat lari menuju kapal Bintang Bahagia 27, namun rombongan pelaku dihadang oleh Buhari yang turun dari kapal Bintang Bahagia 28. Bentrokan pun tak terhindarkan.
(Jurnalis : Tri Widiyanti)