ARSIP – Seekor bayi anaconda hijau berusia lima hari di kebun binatang Kolombo di Kolombo, Sri Lanka, Rabu, 16 Juli 2008 (foto: AP Photo/Gemunu Amarasinghe)
Anna, seekor anaconda hijau betina yang menghabiskan sebagian hidupnya di kandang ular yang kesemua penghuninya betina di New England Aqurium, telah melahirkan anak.
Anaconda itu telah melahirkan 18 anak di awal bulan Januari. Sebuah tes DNA telah menegaskan bahwa kelahiran semua anak ular itu adalah hasil proses reproduksi non-seksual yang dikenal sebagai parthenogenesis, atau “lahir dari induk peawan,” menurut sumber dari akuarium tersebut.
Parthenogenesis biasanya terjadi di dunia tumbuhan dan di antara hewan tanpa tulang belakang, namun ini sesuatu yang langka di antara vertebrata. Proses ini telah didokumentasikan di antara kadal, burung, hiu, dan ular.
Fenomena yang melibatkan Anna ini adalah kejadian kedua parthenogenesis untuk seekor anaconda hijau. Kejadian yang pertama terjadi di Kebun Binatang di Inggris tahun 2014.
Hanya dua dari 18 anak ular yang dilarhirkan Anna yang mampu bertahan hidup.
Staf akuarium mengatakan anak-anak ular itu adalah kloningan dari induk mereka. Urutan genetik terbatas menunjukkan kesesuaian menyeluruh dari semua situ yang diuji. [ww/ft]
Sumber : VOA Indonesia