Foto: Emiliana Sriwahjuni, S.E.,(kanan);caleg perempuan PSI yang terpilih sebagai Anggota DPRD Kota Denpasar dapil Denpasar Selatan pada Pileg 2019 saat bersama KeyuK Umum PSI Grace Natalie.
Balinetizen.com, Denpasar
Emiliana Sriwahjuni, S.E.,caleg perempuan PSI yang maju ke DPRD Kota Denpasar dapil Denpasar Selatan nomor urut 3 berhasil merebut satu kursi DPRD Denpasar pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 ini. Hal Ini dipastikan setelah pleno yang digelar KPU Kota Denpasar, Senin (6/5/2019).
Ia tercatat menjadi perempuan kedua yang lolos di DPRD Denpasar setelah sebelumnya caleg perempuan petahana dari Partai Golkar Putu Metta Dewinta Wandy dipastikan kembali lolos dari dapil Denpasar Timur.
Emiliana Sriwahjuni juga tercatat sebagai salah satu caleg perempuan pertama dari PSI di seluruh Bali yang terpilih sebagai anggota legislatif bersama satu caleg perempuan PSI lainnya yakni Grace Anastasia Surya Wijaya yang lolos ke DPRD Bali dapil Denpasar.
“Saya rasanya masih seperti tidak percaya saya bisa lolos. Saya bersyukur kepada Tuhan dan masyarakat pemilih dimana saya diberikan kepercayaan untuk ngayah. Di hari tua, saya bisa berguna untuk masyarakat,” kata Emiliana Sriwahjuni ditemui di Denpasar, Rabu (8/5/2019).
Emiliana Sriwahjuni dinyatakan lolos dengan 570 suara. Perempuan 53 tahun ini lolos setelah partainya memperoleh sekitar 4.200 suara di Denpasar Selatan. Dengan modal raihhan suara ini, Emiliana pun berhasil mengamankan satu kursi dari jatah 12 kursi yang ada di Dapil Denpasar Selatan.
Team Work Caleg PSI Solid
Ia pun mengaku mendapatkan dukungan penuh dari lingkungan terdekat mulai dari rekan-rekan seperjuangan di PSI, keluarga, kerabat dan masyarakat sekitar. “Saya bersyukur, astungkara, puji Tuhan saya bisa lolos ke DPRD Denpasar,” ujarnya sumringah.
Ia pun mengakui keberhasilan dirinya sebagai anggota legislatif terpilih bukan karena kehebatan dirinya pribadi, melainkan berkat dukungan semua pihak khususnya juga kerja tim (team work) yang solid dengan seluruh caleg PSI di Denpasar Selatan, juga dukungan dari seluruh jajaran pengurus DPD PSI Kota Denpasar dan DPW PSI Provinsi Bali.
“Ini kerja tim yang sukses, bukan kerja saya sendiri. Team work sangat bagus di PSi,” ujar tokoh perempuan yang dikenal ramah dan low profile serta rajin turun menyapa masyarakat secara personal ini, bukan sekadar caleg yang “hanya di baliho”.
Lolosnya Emiliana Sriwahjuni juga membuktikan bahwa caleg perempuan PSI bisa berprestasi. Hal ini juga menepis pandangan minor bahwa caleg perempuan hanya sebagai pelengkap kuota dalam komposisi pencalegan dengan kuota minimal 30 persen caleg perempuan.
“Ini sungguh luar biasa bagi saya pribadi. Dari awal saya ingin membuktikan kalau perempuan bisa berprestasi,” ungkapnya.
Ajak Perempuan Jangan Takut Berprestasi
Sebelumnya dalam berbagai kesempatan turun ke masyarakat, kampanye canvassing menyapa warga Denpasar khususnya kalangan perempuan, Emiliana Sriwahjuni juga selalu berpesan agar perempuan jangan takut berprestasi.
Pesan dan keyakinan ini mampu dicontohkan dan “dibayar lunas” oleh Emiliana Sriwahjuni dengan bukti nyata prestasi dirinya terpilih sebagai anggota legislatif di DPRD Denpasar dari kalangan perempuan.
Dimana pada Pileg 2019 hanya ada dua caleg perempuan yang terpilih di DPRD Denpasar yakni Emiliana Sriwahjuni selaku caleg PSI dapil Denpasar Selatan dan Putu Meta Dewinta Wandy, caleg petahana Golkar dapil Denpasar Timur.
“Perempuan jangan mau dibatasi. Perempuan jangan takut prestasi. Kaum perempuan bisa jadi apa saja, boleh kok jadi anggota legislatif. Dan umur hanya angka, jangan jadi pembatas,” kata perempuan yang terpilih sebagai anggota legislatif di umur 53 tahun ini.
Ingin Hilangkan Diskriminasi terhadap Perempuan
Fakta ini juga membuat rekan-rekan Emiliana Sriwahjuni kaget sekaligus bangga dengan kiprah dan prestasi ibu dua orang putri ini. Perempuan yang pernah berkerja di sejumlah perusahaan asing dari Jerman dan Amerika Serikat ini pun juga banjir ucapan selamat dari mantan bawahan dan rekan kerjanya di sejumlah perusahaan terdahulu.
Ditanya soal perjuangan di DPRD Denpasar nanti, sesuai komitmen awal dan juga yang memotivasi dirinya nyaleg adalah untuk lebih memperjuangkan hak-hak dan kepentingan kaum perempuan yang selama ini seperti termarjinalkan. Masih ditemui sejumlah diskriminasi di berbagai aspek kehidupan.
“Perempuan punya hak yang sama untuk maju dan berprestasi. Ini yang akan terus-menerus saya gaungkan dan perjuangkan di DPRD Denpasar,” tutup istri dari Johan Eka Pahasa ini. (wid)