Foto: Johan Eka Pahasa, S.E., caleg PSI (Partai Solidaritas Indonesia) maju ke DPRD Bali dapil Denpasar nomor urut 1 (paling kiri) saat canvassing menyapa warga Denpasar.
Balinetizen, Denpasar
Johan Eka Pahasa, S.E., caleg PSI (Partai Solidaritas Indonesia) maju ke DPRD Bali dapil Denpasar nomor urut 1 semakin gencar melakukan kampanye canvassing, dari rumah ke rumah (door to door) langsung menyapa dan menyerap aspirasi warga Denpasar.
Kesempatan ini pun tidak disia-siakan caleg PSI yang dikenal juga dekat dengan generasi muda ini untuk terus mensosialisasikan program-program PSI termasuk terus menggaungkan trilogi perjuangan kebangsaan PSI.
Yakni “Menebar kebajikan, Merawat Keragaman, serta Mengukuhkan Solidaritas”. Sebagai kader PSI dan calon anggota legislatif, Johan juga menjunjung tinggi DNA PSI yaitu “Anti Korupsi” dan “Anti Toleransi”.
“Dengan prinsip-prinsip yang kita miliki tersebut, maka selanjutnya jika terpilih maka akan semakin ringan dalam menjalankan fungsi tugas dan tanggung jawab sebagai anggota DPRD Bali,” kata Johan Eka Pahasa ditemui di sela-sela kampanye canvassing menyapa warga Denpasar, Sabtu (30/3/2019).
Dalam kesempatan kampanye canvassing ini, Johan selalu memberikan edukasi kepada masyarakat pemilih bahwa PSI memberikan harapan baru, angin segar bagi dinamika perpolitikan tanah air, khususnya juga di Bali.
Caleg-caleg PSI ketika duduk di legislatif tidak akan mengingkari dan menghianati amanat rakyat. Apalagi sampai terjebak dalam lingkaran korupsi dan bekerja ogah-ogahan hanya untuk mengejar jabatan, prestise apalagi mencari pekerjaan.
Siap Tidak Digaji Jika Kinerja Buruk
Pria bersahaja dan merakyat ini pun mengaku gerah dengan belum maksimalnya peran dan fungsi anggota legislatif di DPRD utamanya terkait dengan tugas penganggaran (budgeting), legislasi (penyusunan peraturan daerah) dan controlling (pengawasan terhadap pemerintah). Serta juga peran menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
“Niat dan komitmen saya adalah mengabdi untuk kepentingan masyarakat Bali. Saya bahkan siap tidak digaji jika kinerja saya buruk ketika terpilih sebagai anggota DPRD Bali nanti. Saya juga siap mundur jika dianggap tidak mampu memperjuangkan aspirasi rakyat. Itu bagian dari risiko yang harus saya tanggung,” tegas Johan.
Untuk menjaga komitmen dan integritasnya ketika terpilih sebagai anggota DPRD Bali nanti, Johan juga sudah menandatangani surat pernyataan Pakta Integritas kepada PSI.
“Saya siap diberhentikan dengan tidak hormat jika di dalam menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawab sebagai anggota legislatif, saya terbukti melakukan tindak pidana korupsi atau bekerja tidak sesuai standar prosedur sebagai anggota DPRD,” ungkap Johan.
Bagi pria yang mengidolakan Presiden Jokowi dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini, menjadi anggota legislatif adalah jalan perjuangan dan pengabdian yang harus ditempuh dengan penuh komitmen dan integritas dengan bekerja sepenuh hati bukan sesekali.
“Bersama PSI kami ingin memberikan kerja dan kinerja nyata. Bahwa harus ada perubahan di legislatif dan untuk kesejahteraan rakyat. Anggota legislatif juga jangan hanya bicara bansos, sebab itu hak rakyat,” tandas Johan. (wid)
Editor : Sutiawan