Foto: Caleg DPR RI Dapil Bali Nomor Urut 1 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) I Nengah Yasa Adi Susanto, S.H., M.H.,yang juga Ketua DPW PSI Bali.
Balinetizen, Denpasar
I Nengah Yasa Adi Susanto, S.H., M.H., Caleg DPR RI Dapil Bali Nomor Urut 1 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) semakin memantapkan perjuangan untuk ngayah di DPR RI.
Berangkat dari keluarga sederhana, meniti karir dari sempat jadi kuli angkut pasir, satpam, TKI kap pesiar hingga mendirikan LPK perhotelan dan kapal pesiar Monarch, ingin berjuang lebih banyak meningkatkan kualitas SDM masyarakat Bali.
Maju nyaleg ke DPR RI, pria yang juga Ketua DPW PSI Bali itu tidak berbekal “tangan kosong” apalagi “otak kosong”. Ia sudah punya program-program dan jalur perjuangan yang akan ia tempuh serta wujudkan di DPR RI demi membangun tanah kelahirannya.
Mengusung visi “Harmonisasi Pembangunan Bali Berlandaskan Tri Hita Karana,” ketua partai politik termuda di Bali ini punya 11 progam unggulan yang akan diperjuangkan di DPR RI.
“Ada 11 progam utama yang akan saya perjuangkan di DPR RI saat terpilih di DPR RI nanti yang akan totalitas saya kawal dan wujudkan,” kata Adi Susanto ditemui di Denpasar, Rabu (3/4/2019).
Pertama, pembangunan SDM yang berkarakter dan berspiritual serta punya kompetensi sesuai bidangnya melalui pemberian beasiswa dan pemerataan pendidikan atau pelatihan yang berbasiskan kompetensi di Perguruan Tinggi maupun Lembaga Pelatihan Kerja (LPK);
Kedua, mendorong pemerintah untuk mengaktifkan Balai Latihan Kerja (BLK) kabupaten/kota dengan program pelatihan inovatif dan kekinian yang terintegrasi dengan pengguna/User tenaga kerja baik di dalam maupun luar negeri;
Ketiga, memperjuangkan agar Calon Pekerja Migran Indonesia (TKI) yang memiliki kompetensi dan bekerja pada sektor formal di luar negeri termasuk kapal pesiar dibebaskan dari biaya pembuatan dokumen-dokumen keberangkatan serta diberikan perlindungan maskimal saat pra penempatan, masa penempatan maupun pasca penempatan;
Jaga Eksistensi Adat Hingga Pemerataan Pariwisata Bali
Dewan Pembina Yayasan Widhi Sastra Nugraha yang menaungi LPK Monarch Bali ini juga akan memperjuangkan peningkatkan kesejahteraan para petani dan nelayan dengan subsidi pupuk, alat bertani serta sarana dan prasarana untuk Nelayan.
Kelima, memperjuangkan untuk kesetaraan gender, keadilan untuk perempuan dan penyandang disabilitas serta meningkatkan perlindungan terhadap anak;
Adi Susanto yang juga advokat di Kantor Hukum Widhi Wasa Nugraha & Partners itu juga fokus memperjuangkan meningkatkan bantuan untuk pembangunan dan pemeliharaan tempat ibadah. Lalu menjaga dan meningkatkan eksistensi adat dan budaya melalui penguatan desa adat sebagai benteng utama mempertahankan ajeg Bali;
Kedelapan, yang juga menjadi perjuangan politisi asal Desa Bugbug, Karangasem ini yakni pemerataan pembangunan kawasan wisata untuk pariwisata berkualitas serta pembangunan dermaga kapal pesiar di daerah tujuan wisata di Bali dan peningkatan sumbangan devisa untuk Bali yang dihasilkan dari pariwisata;
“Saya juga akan perjuangkan pemerataan sarana kesehatan berkualitas seperti Puskesmas dan Rumah Sakit di setiap kabupaten di Bali,” kata anak bungsu dari 10 bersaudara ini sempat menjadi Satpam di beberapa hotel di Bali selama enam tahun karena terkendala biaya untuk bisa melanjutkan kuliah setamat SMA PGRI II Amlapura, Bali tahun 1993 silam.
Kesepuluh, pengembangan dan pembangunan infrastruktur dan transportasi masal. Terakhir, yang akan fokus diperjuangkan Adi Susanto yakni program bedah rumah dan bedah warung untuk keluarga kurang mampu.
Sementara itu saat terjun ke dunia politik dan tergerak mencalonkan diri menjadi Caleg DPR RI Dapil Bali dari Partai Solidaritas Indonesia I Nengah Yasa Adi Susanto mengakui pilihannya ini karena sangat terinspirasi oleh sosok negarawan sekaligus pemimpin yang merakyat dan bekerja untuk rakyat yang dipimpinnya yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Presiden Jokowi.
Kedua tokoh negarawan sejati inilah yang membuatnya mau terjun ke politik dan memimpin PSI Bali dari tahun 2016 sampai sekarang.
“Negara kita ini butuh orang-orang baik, jujur, berintegritas dan punya kompetensi untuk mengisi kursi-kursi di eksekutif seperti Gubernur dan Bupati/Walikota serta Legislatif,” tandas Adi Susanto. (wid)