Pameran “Sacred Energy”, Ekspresi Kosmik I Madè Sumadiyasa

Pameran “Sacred Energy”, Ekspresi Kosmik I Madè Sumadiyasa

Balinetizen.com, Gianyar

Seniman Bali beraliran abstrak I Madè Sumadiyasa hadir dengan pameran tunggal karya-karya terpilihnya di Bentara Budaya Bali (BBB). Merujuk tajuk “Sacred Energy” MetaRupa I Madè Sumadiyasa, eksibis kali ini berangkat dari pembacaan atas karya periode terkini dan kilas balik proses kreatif I Madè Sumadiyasa terdahulu. Peresmian berlangsung pada Minggu (28/07) pukul 18.30 WITA

Menurut kurator pameran, Wicaksono Adi, karya-karya abstrak ekspresionistik I Madè Sumadiyasa tidak hanya objek retinal belaka. Bukan pula gambaran visual tentang kedahsyatan energi alam, tapi sudah  menjadi wujud dari gelora energi itu sendiri. Ia bukan sekadar drama piktorial tentang gejolak batin sang subjek pembuatnya, atau gambaran ekspresi daya-daya kosmik, melainkan juga wujud dari energi alam itu sendiri.

Di sana-sini energi kosmik ditampilkan dalam ukuran ekstra besar sehingga akan menimbulkan efek “totalitas performatif” yang lebih kuat pula. Yaitu efek pemaknaan intensional yang melebihi dimensi visual an sich, karena hal itu akan menimbulkan getaran yang lebih kuat pada si pemandang. Melalui drama piktorial spektakuler itu gelora dan kebesaran ”energi kosmik”-nya tampil dalam wujud yang benar-benar nyata.

“Pameran ini mengajak hadirin untuk dapat melatih kepekaan terhadap kekuatan alam yang dahsyat itu. Apalagi bagi orang orang Indonesia yang hidup dalam rangkaian cincin api (ring of fire) dengan alam yang terus bergejolak, plus kehidupan yang dipenuhi kekerasan, fragmentasi dan konfrontasi brutal yang menjalar ke mana-mana, “ ujar Wicaksono Adi. Adapun ekbisi ini akan berlangsung hingga 5 Agustus 2019.

Sacred Energy Sebuah MetaRupa

Wicaksono Adi mengungkapkan, bahwa abstrak-ekspresionisme Sumadiyasa bertumpu pada unsur-unsur emotif dan “abstraksi” bentuk-bentuk, lalu transisi menuju aspek immaterial objek-objek dan akhirnya merasuk dalam pusaran energi alam yang melampaui “abstraksi-abstraksi” itu sendiri. Suatu drama piktorial yang sangat dinamis dari situasi (state of) energi alam sekaligus tilikan subjektif yang termanifestasikan secara bebas dan spontan.

“Karya-karya Sumadiyasa boleh dikata sebuah upaya untuk menggambarkan daya-daya suci (sacred energy) sebagai energi ‘primal’ dalam cara pandang ‘kosmosentris’ di mana manusia tidak dipandang sebagai pusat dunia dan kehidupan, “ cetus Wicaksono Adi.

I Madè Sumadiyasa, yang selama ini konsisten mengusung langgam abstrak, dikenal dengan lukisan-lukisannya yang gigantik. Merujuk sandingan kata Meta-Rupa, pameran ini hakikatnya hendak mencermati konsistensi dan pergumulan berkaya Sumadiyasa selama ini sehingga menemu langgam abstraknya yang mempribadi.  Ini merupakan pameran tunggal Sumadiyasa setelah Solo Exhibition “The Backlash Of The East” di Kuala Lumpur, Malaysia, 8 tahun lalu.

Dengan karya-karya abstrak ekspresionistik itu, pada awal dekade 1990, seniman kelahiran 1971 dan lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini, telah mengejutkan publik dan memperoleh apresiasi internasional. Sidini mahasiswa, pada tahun 1995, ia telah diundang dalam pameran Art Asia, International Fine Art Exhibition, cikal bakal Art Basel Hongkong. Salah satu karyanya dijadikan cover majalah Asian Art News, sebuah media seni penting di kawasan Asia (1996).

Mula-mula Sumadiyasa banyak mengeksplorasi bentuk-bentuk semi representasional objek-objek, baik sosok-sosok manusia maupun bentuk-bentuk ideoreligius tradisional Bali seperti barong, ikon-ikon maupun figur-figur simbolik dunia perwayangan dan sejenisnya. Ekspresionisme Sumadiyasa pada fase ini bertumpu pada aspek emotif dari objek-objek berikut gambaran atmosfer di mana objek-objek itu hadir. Setelah itu muncul “abstraksi” bentuk-bentuk yang menggantikan drama piktorial alamiah ke dalam konstelasi gerak objek-objek nan bebas sekaligus mengesankan keteraturan yang bersifat menyeluruh-utuh.

I Madè Sumadiyasa telah menggelar banyak pameran tunggal maupun bersama, baik di Indonesia atau di luar negeri. Beberapa pameran terpilihnya antara lain: “Songs of the Rainbow”, MADE at Ganesha Gallery, Four Seasons Resort, Jimbaran Bay, Bali, Indonesia (2008), “Sunrise”, MADE at Ganesha Gallery, Four Season Resort, Jimbaran Bay, Bali, Indonesia (2005),”One World, One Heart”, MADE at ARMA Museum, Bali, Indonesia (2004), “Journeys”, MADE (simultaneously) at the Neka Art Museum, Bamboo Gallery and Komaneka Fine Art Gallery, Ubud – Bali, Indonesia.

Ia juga meraih berbagai penghargaan, diantaranya: Finalist Indonesia Art Awards, Indonesia Art Foundation, Jakarta, Indonesia (2003), Finalist Phillip Morris ‘Indonesia Art Award (1996 & 1997), Best Still Life painting, Indonesia Institute of Art (ISI) Yogyakarta, Indonesia (1996), Best painting, Lustrum II, Indonesia Institute of Art (ISI), Yogyakarta, Indonesia (1994), Honorable mention for painting, Indonesia Institute of Art (STSI) Denpasar, Bali, Indonesia (1993) dan lain-lain.

Editor : Whraspati Radha

 


Hot this week

Mangku Pastika : Hindari Umat Hindu Pindah ke Agama Lain, Jangan bikin Ritual yang Ribet

  Balinetizen.com, Denpasar Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti...

Serial WeTV Original-TITISAN Tayang 19 November 2020, Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix Serentak di 7 Negara

Balinetizen.com, Jakarta-   Platform berbasis aplikasi dan website milik raksasa teknologi...

GP. Ansor : Umat Hindu Tidak Pernah Mempersulit Kegiatan Muslim Bali

  Balinetizen.com, Buleleng - Kejadian penolakan warga Dusun Magir Lor Desa...

Perbekel dan Lurah Diminta Memasang Papan Pengumuman Warga Penerima Bantuan

Balinetizen.com, Jembrana-   Keran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19, baik dari...

Amplop Berisi Peluru Untuk Paus Fransiskus Disita Polisi

    Balinetizen.com, Roma- Sebuah amplop berisi tiga butir peluru pistol yang...

Tiga Laka Laut Terjadi di Perairan Jembrana, 3 Selamat, 1 Nelayan Belum Ditemukan

  Balinetizen.com, Jembrana Tiga peristiwa terjadi di perairan laut wilayah...

Peradaban Air Masyarakat Bali, di Tengah Ancaman Kapitalisme

  Balinetizen.com, Denpasar Ciri Melekat Peradaban Air Masyarakat Bali dapat dibaca...

Bupati Sanjaya Hadiri SMK Fest 2025, Dukung Kreativitas dan Inovasi Siswa SMK

Balinetizen.com, Tabanan Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya,...

Ngabuburit Pengawasan Bawaslu Badung: Menakar Evaluasi Pemilu untuk Demokrasi Lebih Baik

Balinetizen.com, Badung- Bawaslu Kabupaten Badung menggelar acara Ngabuburit Pengawasan bertema...

Bupati Sutjidra : Mancing Untuk Rekreasi dan Penyegaran Pikiran Masyarakat

Balinetizen.com, Buleleng Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra menyampaikan bahwa mancing...

Bertemu Gubernur Bali, PLN Paparkan Kesiapan Pengawalan Pasokan Listrik Jelang Hari Suci Nyepi dan Libur Lebaran Idul Fitri 2025

  Balinetizen.com, Denpasar- PT PLN (Persero) bersama sejumlah pemangku kepentingan energi...

SPKLU PLN Jalur Gilimanuk-Denpasar Selalu Siap, Pengendara Mobil Listrik Semakin Nyaman Libur Idul Fitri 2025

  Balinetizen.com, Negara- PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali...

Manjakan Pemudik, PLN Hadirkan Posko Mudik Berfasilitas Nyaman di Tiga Titik Lokasi di Bali

  Balinetizen.com, Negara- Menyambut arus mudik Lebaran 2025, PT PLN (Persero)...
spot_img

Related Articles

Popular Categories