Foto: I Made Satria S.H.,caleg terpilih DPRD Klungkung dapil Nusa Penida nomor urut 1 dari PDI Perjuangan.
Balinetizen.com, Klungkung
Pileg 2019 ini menjadi titik balik kembalinya kejayaan PDI Perjuangan di Kabupaten Klungkung dengan raihan total 10 kursi DPRD Klungkung.
Bahkan caleg-caleg partai berlambang “banteng bermoncong putih” ini juga berhasil “mengobrak-abrik” basis suara Ketua DPC Partai Gerindra Klungkung yang juga Ketua DPRD Klungkung I Wayan Baru di dapilnya di Nusa Penida.
Berdasarkan data hasil pleno rekapitulasi suara di tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) Nusa Penida, untuk perolehan suara DPRD Klungkung secara total PDI Perjuangan unggul di dapil Kecamatan Nusa Penida dengan suara 13.841. Sedangkan Partai Gerindra hanya mampu meraup suara 13.777.
“Hasil Pleno di PPK tadi malam (Jumat 26 April 2019-red) di Nusa Penida PDI P unggul 13.841 suara, Gerindra hanya 13.777 suara,” kata salah satu caleg PDI Perjuangan terpilih dari dapil Nusa Penida, I Made Satria S.H., kepada awak media, Sabtu (27/4/2019).
Keunggulan PDI Perjuangan di Nusa Penida maupun di Klungkung secara umum juga diakui Ketua DPC Partai Gerindra Klungkung I Wayan Baru. “Di Nusa Penida kita dapat 13.777. Lagi sedikit (di bawah PDI Perjuangan),” kata Wayan Baru saat dikonfirmasi Sabtu sore (27/4/2019).
Total 10 kursi yang didapatkan PDI Perjuangan Klungkung di DPRD Klungkung pada Pileg 2019 ini sebarannya dapil Kecamatan Nusa Penida 3 kursi, Kecamatan Klungkung 3 kursi, Kecamatan Banjarangkan 2 kursi dan Kecamatan Dawan 2 kursi.
Khusus untuk dapil Nusa Penida tiga caleg PDI Perjuangan yang melenggang mulus ke kursi DPRD Klungkung yakni caleg nomor urut 1 I Made Satria dengan perolehan suara tertinggi di internal partai sebanyak 3.943, disusul caleg nomor urut 3 Ni Ketut Suwerni dengan 3.149 suara dan caleg nomor urut 2 I Wayan Misna dengan 2.881 suara.
Belum Puas dengan Tiga Kursi
Terkait perolehan tiga kursi ini di Nusa Penida, Made Satria mengaku belum cukup puas sebab awalnya PDI Perjuangan ditargetkan mampu merebut 4 kursi selain memang untuk mengalahkan Gerindra di kandang Ketua DPC Gerindra Klungkung yang juga Ketua DPRD Klungkung.
Namun walau tidak tercapai 4 kursi, Made Satria yang juga kakak dari tokoh masyarakat Nusa Penida Ketut “Leo” Wijaya ini mengaku tetap bersyukur PDI Perjuangan mampu menang di Nusa Penida dan menggeser dominasi Gerindra di Klungkung.
“Kami belum puas karena saya gabung PDI Perjuangan ingin hasil maksimal. Tapi saya tetap bersyukur walau tipis kemenangan kami di Nusa Penida,” kata Made Satria yang juga kakak ipar dari Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati S.E., caleg pendatang baru DPRD Bali dapil Klungkung nomor urut 3 dari PDI Perjuangan yang meraih suara tertinggi dan lolos ke DPRD Bali.
Made Satria pun mengakui pertarungan perebutan suara di dapil Nusa Penida untuk DPRD Klungkung menjadi yang paling berat dan ketat dibandingkan dapil lainnya di Klungkung. Sebab di daerah ini ada Ketua DPC Partai Gerindra Klungkung I Wayan Baru yang juga Ketua DPRD Klungkung yang pada Pileg 2019 ini juga kembali terpilih dengan perolehan suara 7.162.
“Pertarungan paling berat ada di Nusa Penida
Ketua Dewan (DPRD Klungkung-red) dari Nusa Penida sebelumnya banyak ngure-ngure (membagikan-red) bansos. Tapi terima kasih pada masyarakat Nusa Penida telah memberikan kepercayaan pada PDI Perjuangan sehingga kami memang di Nusa Penida,” tandas Made Satria yang selama ini dikenal berjiwa sosial tinggi dan banyak membantu pembangunan pura maupun sumur bor di Nusa Penida. (wid)