Satu Pertemuan Jokowi-Prabowo Tidak Mampu Turunkan Tensi Polarisasi

Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu. (Imam B)

 

Balinetizen.com, Jakarta
Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan tidak cukup satu pertemuan seremonial yang sudah dilaksanakan antara Presiden terpilih Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, sehingga akan ada pertemuan lanjutan kedua tokoh tersebut.

“Satu pertemuan seremonial tidak cukup menurunkan tensi polarisasi, harus ada pertemuan lanjutan dan jadi patokan bagi pendukung,” kata Andre di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Andre mengatakan pertemuan Jokowi-Prabowo pada Sabtu (13/7), menyepakati adanya pertemuan lanjutan kedua dan ketiga.

Menurut dia, dengan bertemu rutin 2-3 kali tersebut sebelum pelantikan Presiden terpilih, diharapkan dapat meredam polarisasi di akar rumput.

“Memang akan ada pertemuan lanjutan, apakah di Hambalang atau dimana, saya belum tahu. Namun kopi Hambalang memang legendaris, saya merekomendasikan itu,” ujarnya.

Selain itu dia mengatakan, pertemuan lanjutan itu akan membahas seperti misalnya Jokowi bertanya kepada Prabowo apa masukannya, dan akan disampaikan program Indonesia maju, Indonesia bangkit untuk menuju Indonesia adil dan makmur.

“Kalau Jokowi bisa mengadopsi mengambil, dan memasukkan program kami adalah bagus. Prabowo menyampaikan di kampanyenya bahwa dalam 100 hari akan turunkan harga listrik, harga daging sehingga kalau diadopsi Jokowi, menjadi hal baik,” ujarnya.

Andre mengatakan, mengadopsi visi-misi dan program, tidak mengharuskan Gerindra masuk dalam kabinet namun bisa dengan bertemu dan berdiskusi mengenai ide-ide yang baik.

Dia mengaku sangat miris ketika ada pihak yang memfitnah Prabowo dan Gerindra bahwa pertemuan Jokowi-Prabowo dilakukan karena ada iming-iming jabatan.

“Saya tegaskan bahwa di 2009-2014 Prabowo ditawari SBY masuk kabinet namun tidak kami terima, 2014-2019 ditawari Jokowi masuk kabinet namun tidak kami ambil,” kata Andre.

Dia mengatakan, di 2018, Prabowo ditawarkan menjadi wakil presiden Jokowi dan tidak perlu modal, namun tawaran itu ditolak Prabowo.

Karena itu menurut dia, untuk kepentingan bangsa dan negara Prabowo bertemu Jokowi lalu dituduh mendapatkan iming-iming jabatan, itu tidak tepat.

“Gerindra selama 10 tahun menjadi oposisi, baru kami yang menjadi partai paling lama di luar pemerintahan,” ujarnya. (Antaranews)


Hot this week

Mangku Pastika : Hindari Umat Hindu Pindah ke Agama Lain, Jangan bikin Ritual yang Ribet

  Balinetizen.com, Denpasar Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti...

Serial WeTV Original-TITISAN Tayang 19 November 2020, Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix Serentak di 7 Negara

Balinetizen.com, Jakarta-   Platform berbasis aplikasi dan website milik raksasa teknologi...

GP. Ansor : Umat Hindu Tidak Pernah Mempersulit Kegiatan Muslim Bali

  Balinetizen.com, Buleleng - Kejadian penolakan warga Dusun Magir Lor Desa...

Perbekel dan Lurah Diminta Memasang Papan Pengumuman Warga Penerima Bantuan

Balinetizen.com, Jembrana-   Keran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19, baik dari...

Amplop Berisi Peluru Untuk Paus Fransiskus Disita Polisi

    Balinetizen.com, Roma- Sebuah amplop berisi tiga butir peluru pistol yang...

Prajaniti Tolak Konsep Wisata Halal di Bali

Ket Foto : Ketua DPD Prajaniti Bali, Dr. Wayan...

Puluhan Ribu Warga Badung Deklarasi Coblos dan Memenangkan Paslon Nomor 2 Koster-Giri dan Adicipta

  Balinetizen.com, Badung   Puluhan ribu warga Badung penuhi wantilan Desa Sedang...

Program Prioritas Koster-Giri di Klungkung, Warga akan Sangat Terbantu

  Balinetizen.com, Klungkung Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor 2...

CCTV Bongkar Aksi Security Stadium Café yang Curi Brankas saat Kafe Tutup

    Balinetizen.com, Badung Seorang security Stadium Café di Jalan Kartika...

30 Finalis Startup Terbaik Perguruan Tinggi Siap Bersaing Memperebutkan Dana Ratusan Juta di Pertamuda 2024

Balinetizen.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) melalui Pertamuda 2024 telah menetapkan...

Sekda Bali Harap Literasi Keuangan Dorong Inklusi dan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas

  Balinetizen.com, Denpasar  Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra,...

Kabinet Gemuk, dengan Risiko: Boros, Sarat Konflik Kepentingan dan Tidak Efektif

Ilustrasi Balinetizen.com, Denpasar Setiap penggantian pemerintahan, publik menaruh harapan, bahkan dengan...

Pengawas TPS Pilkada Badung 2024 Resmi Dilantik, Uniknya 5 Desa diisi Semua PTPS Perempuan

  Balinetizen.com, Badung Tahapan rekrutmen Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) Pemilihan...
spot_img

Related Articles

Popular Categories