Balinetizen.com, Jembrana-
KPU Jembrana, Rabu (12/08) melaksanakan sosialisasi terkait Regulasi Penegakan Kode Etik Badan Adhoc Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana Tahun 2020.
Kegiatan dilaksanakan di gedung lantai II Anjungan Cerdas Mandiri Rambut Siwi di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo.
Dalam acara tersebut Ketua KPU Jembrana Ketut Gede Tangkas Sudiantara berhalangan hadir karena menghadiri undangan rapat di KPU Provinsi Bali sehingga diwakilkan kepada Made Widiastra dan Nengah Suardana.
Hadir pada acara tersebut Ketua Bawaslu Jembrana Pande Made Ady Muliawan, Kasat Intelkam Polres Jembrana AKP Niluh Komang Sri Subakti dan dari Kodim 1617/Jembrana, Kajari, Badan Kesbangpol Kabuapeten Jembrana serta Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Jembrana.
Sebagai narasumber Anak Agung Gede Raka Nakula anggota KPU Provinsi Bali Divisi Hukum dan Pengawasan. Ia memaparkan materi tentang Regulasi Kode Etik dalam penyelenggaraan Pemilihan dan menekankan kepada penyelenggara yaitu KPU Jembrana, PPK, PPS dan KPPS nantinya untuk melaksanakan penyelenggaraan sesuai dengan peraturan dan melakukan koordinasi serta komunikasi dengan Bawaslu Jembrana.
Ia juga mengingatkan agar jangan sekali-kali ikut cawe-cawe dengan partai politik karena merupakan pelanggaran yang bisa berujung pada tindak pidana.
“Penyelenggara dalam melaksanakan tugasnya dengan integeritas dan kolektif kolegial yang merupakan rohnya KPU dalam pelaksanaan penyelenggaraan di setiap pemilihan” tandasnya.
Sementara itu Ketua Bawaslu Jembrana Pande Made Ady Muliawan mengatakan sebaiknya KPU Jembrana dan Bawaslu Jembrana merupakan partner, bukan sparing partner dalam pelaksanaan penyelenggaran pemilihan.
Untuk itu diharapkan selalu terjalin koordinasi dan komunikasi yang baik sampai jajaran tingkat bawah sehingga tercipta suasana yang teduh dalam pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jembrana tahun 2020. (Komang Tole)
Editor : Mahatma Tantra