Dua Pengebom Bunuh Diri Gereja di Filipina adalah Warga Indonesia

Petugas keamanan dan forensik mencari barang bukti pasca pemboman gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina selatan, 27 Januari 2019 (foto: dok).

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan dua pengebom bunuh diri di sebuah gereja di Filipina Selatan Januari lalu adalah warga negara Indonesia. Insiden pada 27 Januari yang menghantam Gereja Katolik Maria Gunung Karmel di Pulau Jolo itu menewaskan 22 orang.

Dalam jumpa pers di kantornya, Selasa (23/7), Kepala Biro Penerangan Umum Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo menjelaskan identitas kedua pengebom bunuh diri di Gereja Filipina itu terungkap dari keterangan anggota Jamaah Ansarud Daulah (JAD) Kalimantan Timur bernama Yoga dan anggota JAD Sumatera Barat bernama Novendri.

“Setelah dilakukan penangkapan terhadap Novendri dan Yoga yang ada di Malaysia, baru mengait, ternyata pelaku bom bunuh diri yang ada di Filipina itu adalah dua orang Indonesia atas nama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh. Ini yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri,” kata Dedi.

Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh adalah suami istri berasal dari Sulawesi. Dedi mengatakan Detasemen Khusus 88 masih terus mendalami latar belakang dari kedua pengebom bunuh diri di Jolo tersebut.

Menurut Dedi, Novendri menjalin komunikasi dan hubungan dengan jaringan JAD di Indonesia dan luar negeri, termasuk dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), JAD Lampung, JAD Sibolga, dan JAD Bekasi. Novendri berada di bawah kendali Syaifullah alias Chaniago yang telah ditetapkan sebagai buron oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Novendri juga telah menyiapkan rencana untuk melaksanakan serangan pada 17 Agustus mendatang terhadap beberapa sasaran di Sumatera Barat, termasuk Markas Kepolisian Daerah Sumatera Barat dan Markas Kepolisian Resor Kota padang. Menurut Dedi, Novendri sudah menyiapkan bom rakitan untuk melakukan teror tersebut.

Sedangkan Yoga merupakan penghubung antara JAD di Indonesia dengan Andi Baso, warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS di Filipina Selatan.

Kepala Biro Penerangan Umum Polri, Brigjen Dedi Prasetyo memberikan keterangan soal pelaku bom bunuh diri di gereja Filipina di kantornya, Selasa 23/7. (VOA/Fathiyah)
Kepala Biro Penerangan Umum Polri, Brigjen Dedi Prasetyo memberikan keterangan soal pelaku bom bunuh diri di gereja Filipina di kantornya, Selasa 23/7. (VOA/Fathiyah)

Syaifullah alias Chaniago, lanjutnya, saat ini berada di wilayah Khorasan, daerah perbatasan antara Afghanistan dan Iran. Banyak kombatan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) lari ke Khurasan setelah mereka kalah di Suriah.

“Syaiful (Syaifullah ) ini menerima aliran dana dari Trinidad Tobago (7 kali), Maladewa (1 kali), Venezuela (1 kali), Jerman (2 kali), dan Malaysia (dan 1 kali). Dari ke-12 aliran dana tersebut, mulai Maret 2016 sampai dengan September 2017, seluruhnya terkumpul Rp 413.169.850. Mereka menggunakan Western Union untuk pengaliran dananya,” ujar Dedi.

Awalnya, kata Dedi, hasil tes DNA yang dilakukan oleh Kepolisian Filipina belum menemukan pembanding, sehingga sulit untuk mengidentifikasi siapa sebenarnya dua pelaku bom bunuh diri di sebuah katedral di Jolo tersebut. Selain itu, kedua pengebom bunuh diri itu masuk ke Filipina secara ilegal.

Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano yang pertama menyatakan pelaku bom bunuh diri di Katedral di Jolo adalah suami-istri asal Indonesia.

Pakar terorisme dari Sekolah Kajian Strategic Global, Universitas Indonesia Irjen Pol (Purn) Benny J. Mamoto, serangan bunuh diri seperti yang terjadi di Jolo itu merupakan cara kerja kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).

“Di sinilah pelibatan perempuan dan anak, itu langsung menjadi eksekutor bukan hanya suporter. Apa yang terjadi di Suriah, contoh-contoh bom bunuh diri yang dilakukan oleh perempuan dan anak-anak diikuti di sini. Karena meereka berbaiat ke ISIS, beda dengan JI (Jamaah Islamiyah),” kata Benny.

Kalau Jamaah Islamiyah, menurut Benny Mamoto, serangan bunuh diri tidak melibatkan anak-anak. Sebab syarat menjadi anggota Jamaah Islamiyah harus sudah akil baligh. Sedangkan peran perempuan berada di belakang medan tempur.

Benny Mamoto menambahkan dalam menangkap tersangka teroris, aparat keamanan menghadapi dilema. Alasannya, teroris yang ingin ditangkap siap untuk mati, sedangkan aparat tidak mau mati. Karena itu prinsipnya membunuh atau dibunuh dengan catatan kalau kondisinya memang sudah mengancam, seperti pelaku membawa bom siap meledak.

Kalau pelaku berhasil ditangkap, maka aparat perlu memperlakukan mereka secara manusiawi dan harus ada pendekatan personal. Sebab deradikalisasi tidak bisa dilakukan secara sama ke setiap tersangka teroris karena latar belakang keterlibatan atau perekrutannya berbeda-beda.

Selain itu, kata Benny Mamoto, dari pengalamannya menginterogasi pelaku terorisme, dirinya selalu memakai pendekatan budaya agar lebih mudah dipercaya dan pelaku mau bersikap terbuka. (fw/al)


Hot this week

Mangku Pastika : Hindari Umat Hindu Pindah ke Agama Lain, Jangan bikin Ritual yang Ribet

  Balinetizen.com, Denpasar Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. Drs. I Gusti...

Serial WeTV Original-TITISAN Tayang 19 November 2020, Tayang Eksklusif di WeTV dan iflix Serentak di 7 Negara

Balinetizen.com, Jakarta-   Platform berbasis aplikasi dan website milik raksasa teknologi...

GP. Ansor : Umat Hindu Tidak Pernah Mempersulit Kegiatan Muslim Bali

  Balinetizen.com, Buleleng - Kejadian penolakan warga Dusun Magir Lor Desa...

Perbekel dan Lurah Diminta Memasang Papan Pengumuman Warga Penerima Bantuan

Balinetizen.com, Jembrana-   Keran bantuan untuk masyarakat terdampak Covid-19, baik dari...

Amplop Berisi Peluru Untuk Paus Fransiskus Disita Polisi

    Balinetizen.com, Roma- Sebuah amplop berisi tiga butir peluru pistol yang...

Wave Dance, Pameran Tunggal Putu Bonuz di Sudakara Art Space

    Balinetizen.com, Denpasar Seniman asal Nusa Penida, Putu Bonuz, mempersembahkan pameran...

DPC PERADI Singaraja Gelar PKPA Di Singaraja Dengan Peserta Melebihi Target

Ketua DPC PERADI Singaraja, Kadek Doni Riana, SH, MH Balinetizen.com,...

Percepat Penanganan Sampah, Ny. Putri Koster Gencarkan Koordinasi dengan Organisasi dan Komunitas Lingkungan

  Balinetizen.com, Denpasar Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PSBS...

Pertanian di Bali, Risiko Dijadikan “Anak Tiri” dalam “Deru Campur Debunya” Pembangunan Bali

  Balinetizen.com, Denpasar Pertanian di Bali, Risiko Dijadikan "Anak Tiri" dalam...

Jelang Idul Adha Permintaan Sapi Bali Meningkat

Balinetizen.com, Jembrana Permintaan sapi Bali menjelang hari raya Idul Adha...

Sasar Tegal Badeng Barat, Pemkab Jembrana Gelar Vaksinasi Rabies  Emergensi

Balinetizen.com, Jembrana Pemkab Jembrana melalui Bidang Kesehatan Hewan - Kesehatan...

Bimtek Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Dorong Perpustakaan Jadi Pintu Kesejahteraan Masyarakat

Balinetizen.com, Jembrana Memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan...
spot_img

Related Articles

Popular Categories