Balinetizen.com, Denpasar
Dinas Kesehatan Kota Denpasar melalui PPTI Cabang Kota Denpasar, Bali gencar untuk melakukan pencegahan meningkatnya kasus TBC (tuberkulose) di kota setempat. Dengan menggandeng Perbekel Desa Sanur Kauh, PPTI Kota Denpasar melaksanakan sosialisasi bahaya tuberkulese.
“Setelah membentuk kader di desa, kini PPTI Cabang Kota Denpasar menggandeng Perbekel Desa Sanur KauhĀ untuk mencegah meningkatnya kasus TBC. Untuk itu kader-kader yang telah di bentuk kita berikan pembekalan mengenai penyakit TBC,” kata KKetua Harian PPTI Cabang Denpasar, IGN Wibawa,di sela-sela mensosialisasikan bahaya TBC pada para kader di Desa Sanur Kauh, Senin (26/4).
Ia mengatakan untuk pencegahan TBC lebih bagus bila melibatkan lebih banyak orang. Karena dengan demikian diharapkan masyarakat semakin memahami bahaya TBC. Karena selama ini masih banyak masyarakat yang tidak mau memeriksakan diri saat ada gejala TBC, “Dengan adanya keterlibatan kader-kader yang dibentuk para perbekel diharapkan semakin meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap bahaya TBC,” ujarnya. Lebih lanjut IGN Wibawa menambahkan menyebutkan temuan kasus TBC selama tiga tahun terakhir di Kota Denpasar mengalami fluktuasi. Data temuan kasus TBC tahun 2018 sbesar 1.384 kaus, tahun 2019 menalami peningkatan yaitu 1.600 kasus sedangkan tahun 2020 kembali mengalami penurunan yaitu 1.061 kasus. Adanya fluktuasi data tersebut akibat masih adanya masyarakat tidak mau datang ke dokter untuk memeriksakan dirinya. āUntuk itu sangat perlu di waspadai tentang adanya penurunan kasus,ā ujarnya. Hal ini Mengingat satu penderita TBC dapat menular ke sejumlah orang. “Tantangan Denpasar sebagai kota besar dimana penderita TBC selalu berpindah-pindah alamat tinggalnya. Sehingga kami sangat sulit untuk melakukan pengawasan,” ucapnya.
Sementara Perbekel Desa Sanur Kauh, Made Ada menyampaikan untuk mendidik masyarakat semua pihakl harus dilibatkan mulai dari karang taruna, PKK dan sampai pada kader posyandu tingkat banjar. Dengan keterlibatan semua pihak dalam sosialisasi ini terlebih lagi ibu-ibu PKK sehingga diharapkan dapat mendidik masyarakat terutama mulai dari keluarga. Meski demikian menurut Made Ada masyarakat lain tetap diberikan pendidikan sehingga dengan demikian semakin meningkatkan pemahaman masyarakat untuk bahaya TBC. Diharapkan melalui sosialisasi ini akan semakin meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan terutama masalah TBC. Lebih lanjut Made Ada menambahkan pembangunan kesehatan masyarakat pada masa kini dan masa yang akan datang masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Untuk itu permasalahan kesehatan sesungguhnya tidak akan dapat diatasi semata-mata oleh Pemerintah saja, sehingga memerlukan peran aktif dari berbagai kelompok.Ā āIni salah satu bentuk dukungan kami pada pemerintah untuk mengatasi permasalahan TBC,ā ujarnya. (Gst_Humas)