Pameran sepeda motor listrik pertama diselenggarakan di Los Angeles. Sejumlah pameran itu sebagai upaya menghidupkan kembali industri sepeda motor yang sedang berjuang di tengah revolusi transportasi bertenaga listrik.
Chrome Moto Undone adalah prototipe sepeda motor yang dipuja-puja, bukan hanya kendaraan biasa bagi sejumlah orang di industri tersebut. Prototipe itu dipajang pada pameran sepeda motor listrik eksklusif pertama di dunia dalam kategori “Electric Revolution.”
Pameran yang diselenggarakan di Petersen Automotive Museum, Los Angeles-California itu mengeksplorasi sejarah dan perkembangan terkini dari industri e-bike atau sepeda motor elektronik. Pameran itu menampilkan 21 sepeda motor inovatif hasil karya perancang yang visioner juga produsen sepeda motor yang mapan dalam bentuk prototype, sepeda motor balap dan sepeda motor elektrik buatan tangan.
Motorcycle Arts Foundation, yayasan nirlaba berbasis di New York yang memadukan budaya sepeda motor dengan seni, menjadi kurator tamu untuk pameran itu.
Harley Davidson menjamin dan menyediakan tiga prototipe dari program EV-nya termasuk 2020 LiveWire yang sangat dinanti.
”Ini jelas suatu perayaan semua produk elektrik dan desain sepeda motor listrik, juga budayanya. Hal menarik yang sekarang terjadi adalah sepeda motor listrik perlahan-lahan berkembang menuju arus utama. Jadi, ada perusahaan sepeda motor seperti Harley, yang baru saja meluncurkan sepeda motor bernama LiveWire, yang dipamerkan di sini,” kata John Lewis.
2020 LiveWire mulai dijual di perkotaan pada musim gugur tahun ini seharga 29 ribu dolar AS atau sekitar 400 juta rupiah dengan kecepatan 100 mil per jam.
Banyak ahli sepakat industri transportasi berada di tengah-tengah revolusi listrik dan e-bike memainkan peran di masa depan.
Michael Bodell, Wakil Direktur Museum Otomotif Petersen, mengungkapkan pameran tahun ini tentang keberadaan industri e-bike dan ke mana arah yang akan dituju.
Jessie Gentry, penulis dan fotografer majalah online “RideApart” dan “Motorcyclist” berpendapat, pameran itu monumental karena di situlah pertama kali dilakukan pengelompokan besar e-bike di ruang yang sama.
“Ini 50/50. Saya pikir kelompok yang ada di sini sekarang sangat elit sebagaimana halnya dengan transportasi listrik. Akan menjadi lebih mahal untuk ikut pameran pada tahap awal, akan lebih mahal membeli sepeda motor listrik daripada sepeda motor pemula dari bensin. Tapi saya kira orang benar-benar tertarik dengan upaya yang berkelanjutan,” kata Jessie Gentry.
Namun Jessica berpendapat tidak semua orang semangat dengan revolusi listrik karena banyak pengendara berbahan bakar bensin lebih suka suara menderu daripada keheningan baterai sepeda motornya.
Pameran sepeda motor listrik pertama di Los Angeles itu berlangsung hingga November 2019. [mg/lt]
Sumber : VOA Indonesia